Kobar Mulai Gunakan Vaksin Moderna untuk Masyarakat Umum

Masyarakat Kobar tengah menunggu antrian untuk mendapatkan Vaksinasi Moderna Dosis I yang dilaksanakan di Universitas Antakusuma Pangkalan Bun, Selasa (24/8).

MMC Kobar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Kesehatan melaksanakan Vaksinasi Covid-19 Massal Dosis I Moderna untuk masyarakat Kobar. Vaksinasi massal ini digelar di Kampus Universitas Antakusma Pangkalan Bun pada Selasa (24/8).

Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois mengatakan kebijakan pemerintah dengan Vaksin Moderna digunakan untuk masyarakat umum ini dijalankan untuk upaya percepatan vaksinasi Covid-19. “Saat ini di Kotawaringin Barat Moderna mulai kita gunakan untuk vaksinasi Covid-19 disamping vaksin-vaksin yang lain ada, seperti Sinovac, AstraZeneca, kemudian ada Sinophram divaksinasi gotong royong di dunia usaha,” tutur Rois.

(Baca Juga : Sambut Harhubnas 2022, Panitia Gelar Pertandingan Bola Voli dan Tenis Meja)

Lebih lanjut Rois mengungkapkan bahwa untuk Moderna sendiri karena vaksin jenis ini baru digunakan di Indonesia dan juga baru diterapkan di masyarakat umum, pihaknya tetap mengedepankan tatanan yang terbaik. Karena seperti diketahui bahwa vaksin Moderna ini mempunyai Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang lebih banyak dari pada vaksin yang sudah ada selama ini.

“Sehingga vaksinasi ini kita mulai ke masyarakat umum yang teroganisir, dan ini juga merupakan sekaligus jawaban operasional, karena pada vaksinasi tahap II kemarin masih ada bagian-bagian masyarakat umum yang merupakan pelayan publik masih belum selesai kita jangkau. Sehingga vaksin Moderna ini digunakan untuk masyarakat umum yang teroganisir kemudian juga sekaligus untuk pelayan publik yang belum mendapatkan vaksinasi kelompok masyarakat yang ada pengampunya,” terang Rois.

Untuk KIPI-nya sendiri, lanjut Rois, juga menjadi bagian pendewasaan dan pemahaman ke masyarakat. Selama ini pihaknya menjelaskan dan mengedukasi setiap vaksinasi itu selalu ada Kipi.

“KIPI selalu beriringan dengan efikasi, moderna efikasinya tinggi tentu KIPI-nya juga waspada lebih banyak, sehingga ketika nanti kejadian ikutan terbanyak adalah demam, kemudian nyeri dilengan dan persendian itu menjadi bagian proses tubuh untuk melawan antigen dan menjadi antibodi,” jelas Rois.

“Harapan kami masyarakat yang divaksin dengan Moderna itu adalah rangakain proses alamiah tubuh untuk membentuk kekebalan. Kalaupun jika muncul demam kita dapat menurunkan demam dengan meminum paracetamol. Jadi masyarakat diharapkan tidak terlalu heboh atau kaget hingga memunculkan rumor yang besar tentu ini tidak kita harapkan,” tandasnya. (dinkeskobar/irawan)