Investor Asing Sektor Teknologi Digital Harus Majukan SDM Indonesia
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Kamis, 27 September 2018
- dibaca 554 kali
Jakarta, Kominfo - Investor asing yang berminat ikut menanamkan modalnya ke sektor usaha teknologi digital di Tanah Air dituntut agar berkomitmen memprioritaskan ikut mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Syarat tersebut diterapkan guna mewujudkan bangsa Indonesia yang unggul dan diperhitungkan kekuatan SDM dimiliki dalam peta perkembangan teknologi digital di kancah dunia.
(Baca Juga : Dermaga Kumai Hilir Mulai Beroperasi, Dishub Kobar Lakukan Pengecekan Fasilitas Dermaga)
Hal tersebut dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pada acara konfrensi tahunan Indonesia Investment Summit, di Hotel Mandarin, di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
"Indonesia harus welcome kepada investasi di bidang digital, namun yang bisa menambah nilai tambah kepada Indonesia. Bukan hanya dianggap sebagai pasar aja," ujar Rudiantara.
Rudiantara mengatakan, kini Indonesia sudah menjadi pusat dari perkembangan ekonomi digital di ASEAN dan merupakan pasar paling besar. Indonesia juga terbukti menunjukkan kekuatannya dengan capaian pertumbuhan pelaku usaha start up telah berstatus unicorn paling banyak di kawasan Asia Tenggara.
Unicorn adalah gelar disematkan kepada perusahaan di sektor start up yang telah memiliki nilai valuasi di atas USD 1 miliar. Ada empat perusahaan start up di Indonesia yang telah mengukuhkan sebagai unicorn yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Rudiantara menyampaikan, bisnis start up di Indonesia juga sudah mampu berkompetisi secara baik di level internasional dengan berada di peringkat nomor empat di dunia. Ditargetkan, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bisa mencapai USD 130 milliar atau 12 persen dari gross domestic product.
"Kami sudah buat affirmative policy untuk mendorong ekonomi digital melalui program Palapa Ring internet backbone broadband dan beberapa aspek digital ekonomi development. Pemerintah juga bergeser peran dari sebelumnya hanya sebagai regulator, saat ini menjadi fasilitator dan akselerasi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Rudiantara menilai, perkembangan teknologi industri 4.0 sudah mulai berbasis pada cloud computing yaitu dengan proses menggunakan data centre lalu diaplikasikan pada robotik, internet of things serta artificial intellegence.
Rudiantara mengungkapkan, telah memiliki prioritas untuk pengembangan IoT di Indonesia hingga pertengahan tahun 2019. Menurutnya, saat ini unicorn asal Indonesia sudah mulai memakai cloud service International sebagai bagian aspek keamanan teknologi digital.
Dalam konfrensi berlangsung membahas tentang laporan tahunan Indonesia Journey yang memaparkan mengenai kemajuan ekonomi dicapai oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Laporan juga menjelaskan perbandingan lingkungan investasi Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.
Menurut laporan dari US chamber of Commerce and American Chamber of Commerce di Indonesia, iklim bisnis Indonesia sedang bergerak ke arah lebih baik namun perlu meningkatkan laju reformasi ekonominya. **