Implementasi ASO Picu Siaran TV Komunitas Tumbuh

- (antarafoto)

MMC Kobar - Pekanbaru, Kominfo - Migrasi televisi analog ke televisi digital atau Analog Switch Off (ASO) memberikan peluang perkembangan siaran televisi komunitas di seluruh Indonesia.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang menyatakan, inisiatif pembangunan siaran televisi komunitas perlu didorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan.

(Baca Juga : Ribuan Pedagang Ikuti Rapid Test Massal di Pasar Indra Sari)

“Tentu saja itu menjadi perhatian pemerintah, dengan migrasi ke TV digital itu memberi kemungkinan bertumbuhnya siaran televisi komunitas. Tadi saya mendengar juga di sini, sudah ada inisiatif untuk membangun televisi komunitas mengatasi kebutuhan masyarakat di perbatasan,” ujarnya dalam Pelaksanaan Ujicoba Distribusi STB dari Group Viva untuk Wilayah Layanan Riau-1, Pekanbaru, Riau, Senin (28/03/2022).

Menurut Stafsus Philip Gobang, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan, khususnya berkaitan dengan dunia penyiaran di daerah yang berdekatan dengan negara lain.

“Di wilayah ini ada cukup banyak daerah yang dengan gampang menerima siaran televisi di negara tetangga, sedangkan televisi nasional kita tidak dapat. Saya kira itu tentu saja akan menjadi perhatian pemerintah, dan kebutuhan itu akan diatasi dengan beberapa kebijakan dan program,” jelasnya.

Stafsus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik menyatakan saat ini terdapat 112 wilayah siaran dalam program ASO. Jika dibagi dalam wilayah terdapat 341 kabupaten dan kota yang mengalami dampak langsung migrasi TV analog ke TV digital.

"Maka dari total 225 wilayah layanan siaran di 514 kabupaten dan kota, masih terdapat 113 wilayah siaran dan 173 kabupaten dan kota yang belum tercakup ASO," ungkapnya.

Menurut Stafsus Philip Gobang kondisi itu menjadi tantangan terbesar karena di wilayah tersebut belum terdapat layanan siaran televisi terestrial.

“Dan Kementerian Kominfo berupaya sedemikian rupa untuk memastikan wilayah-wilayah yang belum terjangkau ASO atau belum terdapat layanan siaran akan masuk dalam program yang disebut layanan digital broadcasting system (DBS),” tandasnya.

Sejak dua tahun terakhir Kementerian Kominfo sedang membangun infrastruktur digital di lebih dari 12.500 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia terutama di wilayah 3T.

"Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Menkominfo Johnny G. Plate mendorong agar pada hari ini dan seterusnya dua tahun ke depan sekurang-kurangnya kita mulai memasuki perubahan-perubahan tersebut dengan menyiapkan infrastruktur  digital,” jelas Stafsus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik.

Untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur digital, pada semester kedua tahun 2023 Pemerintah akan segera meluncur Satelit Satria Republik Indonesia 1.

“Satelit ini diupayakan untuk menjangkau daerah yang tidak terjangkau siaran selama ini ataupun daerah atau wilayah yang secara fisik tidak dapat dibangun infrastruktur digital. Mudah-mudahan ini bisa menjawab tantangan-tantangan yang kita hadapi itu,” ungkap Philip Gobang.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Riau, H. Syamsuar; Walikota Pekanbaru, H. Firdaus; dan Ketua KPID Riau, H. Falzan Suharman. Hadir pula Direktur Viva Grup dan Komisaris TV One, Neil Tobing; Kepala Balmon Kelas 1 Pekanbaru, Mohammad Sharif Helmi; Camat Bukit Raya, Tengku Ardi Dwisasti; serta Lurah Tangkerang Labuai, Zakris.

sumber : kominfo.go.id