Festival Kopi Istana, Nilai Tambah Bagi Pengembangan Destinasi Wisata Kobar
- penulis Protokol & Komunikasi Kobar
- Minggu, 16 Februari 2020
- dibaca 732 kali
MMC Kobar – Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi dengan kualitas terbaik di dunia. Banyak sekali varietas kopi yang dihasilkan dari berbagai wilayah nusantara ini. Salah satu varietas kopi yang mungkin baru dikenal oleh para penikmat kopi nusantara ialah Liberika.
Kopi varietas liberika memiliki keunggulan lebih tahan terhadap penyakit tanaman dan memiliki cita rasa yang unik. Saat ini liberika mulai mendapat tempat tersendiri di hati para penikmat kopi. Dan liberika ini tumbuh dan dikembangkan di Kotawaringin Barat, didominasi di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan.
(Baca Juga : PGRI bersama Disdikbud Kobar Berikan Bantuan Sosial kepada Korban Banjir)
Kahawa. Begitu masyarakat Kobar menyebutnya, kini telah menjadi salah satu komoditas unggulan. Tidak hanya dari proses penanamannya, di fase paska panen, kopi ini juga menjadi salah satu komoditas yang memiliki potensi perekonomian bagi para pelaku industrinya. Bahkan saat ini di Pangkalan Bun telah bermunculan kafe maupun kedai yang menyediakan kopi liberika sebagai salah satu menunya.
Melihat potensi ini, Bupati Kobar Hj Nurhidayah terus mendorong pengembangan kopi agar mampu memberi dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Yang terkini pemerintah daerah melalui Kelurahan Raja dan didukung oleh kesultanan Kutaringin menggelar Festival Kopi Istana. Dalam kegiatan yang digelar di halaman Istana Kuning pada Sabtu (15/2) ini juga disediakan sebanyak 5.000 cangkir kopi gratis untuk para pengunjung.
Terdapat belasan lapak para pelaku industri kopi hadir dalam kegiatan ini, menyajikan berbagai sajian varian kopi, khususnya kopi Liberika. Tidak hanya sajian kopi modern, juga dimunculkan sajian kopi etnik khas Kerajaan Kutaringin yang dahulu menjadi sajian rutin bagi pihak keluarga kerajaan.
“Festival Kopi Istana ini dilaksanakan sebagai wadah bagi para pelaku industri kopi lokal, baik itu para petani maupun penjual untuk mempromosikan produk-produknya khususnya yang menjadi ciri kas Kotawaringin Barat,” kata Hj Nurhidayah dalam sambutannya.
Hj Nurhidayah juga mengapresiasi pelaksanaan Festival Kopi Istana yang pertama ini dan berharap event kreatif ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kobar.
Tidak hanya dari sisi industri, Hj Nurhidayah juga mengungkapkan jika kegiatan ini sekaligus mendukung perkembangan pariwisata di Kobar.
“Potensi kopi asli Kotawaringin Barat bisa menjadi nilai tambah bagi pengembangan destinasi wisata yang saat ini terus dikembangkan,” lanjut Hj Nurhidayah.
Hj Nurhidayah juga menyatakan jika dirinya akan terus mendorong pengembangan tanaman kopi agar dapat diaplikasikan secara komprehensif dan bisa menjadi salah satu produk unggulan daerah. (prokom kobar)