Dispursip Kobar Adakan Sosialisasi Replikasi Perpustakaan Desa/Kelurahan di Kecamatan Pangkalan Banteng

Kepala Dispursip Kobar M. Rosihan Pribadi (tengah), Kabid Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayakaan Kegemaran Membaca Aldrin (kiri) dan Camat Pangkalan Banteng Indra Wardana (kanan).

MMC Kobar - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus mengembangkan dan mereplikasi perpustakaan desa di Kobar agar layanan perpustakaan semakin dekat dengan masyarakat. 

Perpustakaan berperan penting dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dimana program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang telah dijalankan di Dispursip Kobar sejak tahun 2012 dan terus konsisten dijalankan hingga saat ini. 

(Baca Juga : Pj Bupati Kobar Serahkan Bantuan Alsintan Aspirasi Anggota Komisi IV DPR RI kepada 56 Kelompok Tani)

Tercatat sudah ada 40 perpustakaan desa/kelurahan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menjalankan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga perlu direplikasi dan diperluas agar semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dari layanan perpustakaan.

Atas dasar itulah Dispursip Kobar pada Rabu (1/2) menyelenggarakan kegiatan Sosialiasi Replikasi Perpustakaan Desa/Kelurahan Tahun 2023, bertempat di Aula Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng. 

Peserta Sosialisasi Replikasi Perpustakaan Desa/Kelurahan di Kecamatan Pangkalan Banteng, Rabu (1/2/2023).

Peserta kegiatan ini adalah Kepala Seksi Pembangunan Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Pangkalan Banteng, kepala desa, penjabat kepala desa dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-kecamatan Pangkalan Banteng. 

Camat Pangkalan Banteng Indra Wardana dalam menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. Indra menyampaikan bahwa di era banjir informasi setiap individu harus mampu menyaring informasi.

“Jadi ilmu dan literasi sangat penting kita miliki, sehingga desa harus memiliki perpustakaan sebagai wadah literasi/pembelajaran bagi masyarakat desa,” ujar Indra.

Kepala Dispursip Kobar M.Rosihan Pribadi menyampaikan bahwasanya pengelolaan perpustakaan di era revolusi industri 4.0 juga harus berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dari masyarakat. 

“Perpustakaan bukan tempat yang kumuh dan kaku, tetapi perpustakaan saat ini harus bertransformasi berbasis inklusi sosial menjadi ruang terbuka bisa sebagai pusat kegiatan dan pembelajaran masyarakat di desa,” kata Rosihan.

Sementara itu Kabid Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayakaan Kegemaran Membaca Aldrin mengungkapkan, di Kecamatan Pangkalan Banteng baru ada 6 perpustakaan desa yang telah direplikasi, yaitu Desa Simpang Berambai, Desa Amin Jaya, Desa Pangkalan Banteng, Desa Marga Mulya, Desa Arga Mulya dan Desa Karang Sari.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat bermanfaat dan Kepala Desa, Penjabat Kepala Desa beserta Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Desa memahami program replikasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ucap Aldrin. (dispursip kobar)