Arak-arakan Piala Penghargaan Adiwiyata Bersamaan Dengan Puncak Perayaan Hari Jadi ke-65 Kotawaringin Barat
- penulis Diskominfo Kobar
- Kamis, 03 Oktober 2024
- dibaca 559 kali
MMC Kobar - Piala penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri yang diraih oleh Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diarak keliling kota Pangkalan Bun dengan meriah pada hari ini, Kamis (03/10). Arak-arakan tersebut digelar bersamaan dengan upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Kotawaringin Barat yang ke-65 yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kobar sehingga menambah semarak suasana perayaan.
Sesampainya dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun, sebelas piala penghargaan tersebut disambut dengan antusiasme masyarakat dan para pelajar. Piala tersebut kemudian diarak keliling kota menggunakan iring-iringan kendaraan hias, sementara anak-anak sekolah dengan penuh semangat melambaikan tangan menyambut piala-piala tersebut saat melintas di depan mereka. Kemeriahan ini menjadi simbol kebanggaan bersama atas capaian luar biasa yang telah diraih.
(Baca Juga : Bersama Gubernur Kalteng, Pj Bupati Kobar Tinjau Posko Pengungsian Korban Banjir)
Arak-arakan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan besarnya dukungan terhadap program lingkungan hidup yang telah dijalankan di sekolah-sekolah di Kotawaringin Barat. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif para siswa, guru, dan pihak sekolah dalam menggalakkan program Adiwiyata sebagai wujud pendidikan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Barat, Fitriyana, yang ditemui usai prosesi penyerahan piala di Kantor Bupati Kotawaringin Barat, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, penghargaan Adiwiyata adalah salah satu upaya yang efektif dalam mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat, termasuk seluruh pemangku kepentingan, tentang pentingnya menanamkan gerakan berbudaya dan peduli lingkungan sejak dini.
"Kedepan, kita memiliki aset generasi muda atau penerus bangsa yang mampu membangun negara dengan mengutamakan aspek keberlanjutan," kata Fitriyana. Ia menekankan bahwa pendidikan lingkungan ini penting karena bumi hanya ada satu, dan perlu dirawat, dijaga, serta dilindungi kelestariannya sebagai warisan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Program Adiwiyata sendiri adalah sebuah program yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak sekolah di Kotawaringin Barat yang termotivasi untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Menurut Fitriyana, ada enam aspek yang dinilai dalam Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan yaitu mengurangi sampah plastik, memilah sampah, mendaur ulang sampah, menanam dan memelihara pohon, mengurangi penggunaan atau hemat listrik, air, kertas, mengkonsumsi makanan sehat yang tidak mengandung pewarna, pengawet, perasa dan lain-lain.
"Sebaiknya mengkonsumsi makanan lokal atau tradisonal, selain itu Piket kebersihan dan gotong royong,"terang fitriyana.
Sementara itu, Antusiasme masyarakat dan siswa dalam menyambut arak-arakan ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan telah tertanam di hati banyak orang.
"Anak-anak terlihat sangat antusias, mereka dengan bangga menyaksikan arak-arakan ini, seolah-olah mereka juga merasa menjadi bagian dari pencapaian ini," ujar salah seorang guru yang turut hadir.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berharap bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Bukan hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Budi Santosa juga mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Daerah yang mendukung gerakan Sekolah Adiwiyata.
Budi Santosa Mengatakan Adiwiyata Mandiri adalah Penghargaan Tertinggi untuk Kategori Sekolah yang menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah dan bisa dilanjutkan ke tingkat Internasional yaitu ASEAN ECO SCHOOL atau program yang membantu sekolah untuk berperan dalam melestarikan lingkungan di Asia Tenggara, selanjutnya Adiwiyata Mandiri mendapat Piala dan Piagam.
"Sedangkan Adiwiyata Nasional mendapatkan piagam saja dan harus berjuang keras supaya bisa naik level ke Mandiri," terang beliau.
"Setiap tahun sekolah-sekolah ini akan di evaluasi oleh Tim Verifikasi Kementetian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI , KemendikbudRistek RI, Kemendagri, Kemenag agar bisa berkelanjutan bahkan bisa saja menurun prestasinya jika komitmen atau kebijakan pihak sekolah beserta jajaran dan komite tidak konsisten,"lanjut Budi Santosa.
Sebagai bentuk apresiasi, Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Budi Santosa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan program Adiwiyata ini. Ia berharap bahwa program ini tidak hanya berhenti pada penghargaan semata, melainkan menjadi gerakan yang terus menerus diperkuat dan diwariskan.
"Penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di Kotawaringin Barat. Mari kita jadikan momentum ini untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan kita," pungkasnya. (Dsy/ Diskominfo Kobar).