Wapres Berharap Perdagangan Dunia Makin Lebih Baik
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Jumat, 30 November 2018
- dibaca 432 kali
Buenos Aires, Kominfo - Perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, memberikan pengaruh terhadap melambatnya roda ekonomi dunia. Pertemuan tingkat tinggi G20 yang saat ini sedang dihelat di Buenos Aires, Argentina, akan fokus untuk menemukan solusi masalah ekonomi tersebut. Pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan mampu menuangkan solusi atas penurunan performa ekonomi dunia tersebut melalui iklim perdagangan dunia yang lebih baik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kepada awak media di sela acara makan siang bersama di restoran Rodizo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (29/11/2018).
(Baca Juga : Cutting Produksi DOC di Hatchery PT JAPFA Pangkalan Lada Disaksikan Langsung Tim DPKH Kobar)
Yang perlu dipahami bersama adalah kunci dari permasalahan ekonomi saat ini adalah bagaimana mencari jalan keluar dari perang dagang antara dua raksasa ekonomi yakni Amerika dan Tiongkok. Diakui, perang dagang keduanya menyebabkan ekonomi dunia melambat termasuk di Indonesia,” ujarnya.
Wapres menjelaskan bahwa misi Indonesia pada pertemuan G20 adalah agar membuat perdagangan dunia menjadi lebih baik. “Akibat perang dagang ini sekarang saja harga-harga komoditas dunia menurun karena permintaan barang-barang produksi juga menurun khususnya di China yang menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia,” tandasnya.
Karena itu, Wapres menambahkan, jika tidak segera dicarikan solusinya maka akan ada korban dari negara lain yang sebenarnya tidak ikut campur dalam perang dagang ini.
Negara-negara lain yang selama ini bekerjasama dengan dua negara adidaya tersebut misalnya, juga terkena efek negatif dari melemahnya perekonomian dunia,” tuturnya.
Di dampingi Menkominfo Rudiantara, Wamenlu AM Fachir dan Dubes Indonesia untuk Argentina Niniek Kun Naryatie, Wapres juga berharap hubungan Amerika dengan China membaik tahap demi tahap, karena kalau tidak akan merusak kedua belah pihak, yang pada akhirnya akan berimbas pada negara lain termasuk Indonesia.
Kalau industri Amerika dan industri China menurun pasti harga-harga ekspor kita akan menurun,” terangnya.