TPS 3R Kotawaringin Hulu Berhasil Ubah Sampah Plastik Kresek jadi Paving Blok

Lurah Kotawaringin Hulu, Logika Muhammad bersama pengurus KSM Kotawaringin Bersatu selepas melaksanakan uji coba cetak paving blok dari bahan baku sampah plastik non padat (kresek) pada Senin (12/04).

MMC Kobar - Sebagai upaya dalam penanganan sampah, Kelurahan Kotawaringin Hulu telah mengembangkan Tempat Pengolahan Sampah yang menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS-3R. Berawal dari bangunan hibah dari Kementerian PUPR, Pemerintah Kecamatan Kotawaringin Lama melalui Kelurahan Kotawaringin Hulu terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, sehingga komitmen untuk menuju Zero Waste di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama bisa terwujud. Hal ini dengan mengupayakan penggunaan dana kelurahan yang di terima sejak tahun 2019 untuk mendukung kelengkapan sarana dan prasarana di TPS 3R.

Sebagaimana diketahui TPS 3R di Kelurahan Kotawaringin Hulu berdiri sejak tahun 2017. Adapun pengelolaan di lapangan dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kotawaringin Bersatu. Setelah berhasil membangun sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kotawaringin Hulu, kini KSM Kotawaringin Hulu dengan dukungan penuh dari pemerintah kelurahan fokus dalam peningkatan efektifitas pendaurulangan sampah.

(Baca Juga : Pemerintah Siapkan Roadmap Pengentasan Kemiskinan 5 Tahun Kedepan)

Adapun inovasi terbaru adalah daur ulang sampah plastik non padat (kresek) yang memiliki nilai ekonomis rendah bahkan cenderung tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang mempunyai nilai jual yaitu paving blok. Hal ini dibuktikan pada Senin (12/04) Lurah Kotawaringin Hulu beserta KSM Kotawaringin Bersatu telah berhasil melaksanakan ujicoba cetak paving blok.

Dengan berhasilnya ujicoba ini, diharapkan efektifitas pendaur ulangan sampah di Kelurahan Kotawaringin Hulu mencapai 75% yang terkelola, dan hanya menyisakan residu sebanyak 25% dari jumlah timbulan sampah. Sampai saat ini efektifitas pendaur ulangan sampah telah mencapai 70 %, dari total timbulan sampah rata2 per hari sebanyak 1,3 ton.

Dari total sampah tersebut Kelurahan Kotawaringin Hulu telah berhasil mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos, plastik padat dan jenis logam yang masih mempunyai nilai ekonomis di jual ke bank sampah induk di Pangkalan Bun. Sedangkan residu sebanyak 30% akan dijemput DLH untuk dibuang ke TPA Induk Pangkalan Bun.

“Setelah berhasil menangani sampah plastik non padat, Kelurahan Kotawaringin akan konsen ke penanganan sampah kaca dan kain yang dalam waktu dekat alat pengolahannya akan segera tersedia, sehingga sampah residu yang dibuang ke TPA induk akan semakin berkurang,” jelas Oktavian Widianto selaku penanggung jawab produksi TPS 3R Kelurahan Kotawaringin Hulu.

Sementara itu Lurah Kotawaringin Hulu, Logika Muhammad menyampaikan bahwa TPS 3R di Kelurahan Kotawaringin Hulu akan terus di kembangkan, dengan melengkapi sarana dan prasarana, serta menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat, pihak swasta (PBS) maupun dengan desa-desa di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama. Sehingga harapannya masyarakat menjadi semakin menyadari yang mana awalnya sampah dianggap sebagai bahan yang tidak berguna, menjadi sesuatu yang bermanfaat.

“Ke depan kami juga telah menyiapkan anggaran pengadaan alat pelebur kaca, untuk memanfaatkan sampah kaca menjadi serbuk kaca yang bernilai ekonomis,” tambah Logika.  

Terpisah Camat Kotawaringin Lama, Nahwani menyampaikan apresiasi kepada Kelurahan Kotawaringin Hulu yang telah berinovasi dalam pengelolaan sampah.

“Kami berharap adanya dana kelurahan yang diterima dan diantaranya dipergunakan dalam mendukung sarana dan prasarana di TPS 3R, dapat meningkatkan persentase pemberdayaan masyarakat, sebagaimana yang telah ditargetkan dalam indikator program dari dana kelurahan,” ucap Nahwani. (kec-kolam)