Tingkatkan Produktifitas Pangan di Tengah Pandemi Covid 19, Desa Pangkalan Banteng Panen Padi Perdana Bersama Penyuluh Pertanian 

Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Pangkalan Banteng bersama petani Desa Pangkalan Banteng saat panen padi perdana, Kamis (25/6).

MMC Kobar - Pandemi Covid -19 tidak menjadi halangan untuk tidak produktif bagi para petani. Dalam upaya untuk terus meningkatkan produktifitasnya terutama untuk ikut menjaga kestabilan bahan pangan, para petani Desa Pangkalan Banteng tepatnya di Sebukat Tengah terus giat melaksanakan kegiatan pertaniannya hingga dapat melaksanakan Panen Padi Perdana pada Kamis (25/6).

Panen padi yang dilaksanakan melalui video conference ini diikuti oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Kepala BPTP Kalimantan Tengah (Kalteng), Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, Camat Pangkalan Banteng dan Koordinator BPP se-Kobar.

(Baca Juga : Menkominfo: Indonesia Butuh Coder dan Ahli Big Data Analysis)

Sementara di lokasi panen kegiatan dihadiri oleh Kepala Desa dan BPD Pangkalan Banteng, KTNA dan penyuluh pertanian BPP Pangkalan Banteng serta para petani Desa Pangkalan Banteng.

Pada kesempatan itu, perwakilan Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian, Susilo Astuti menyampaikan pesan-pesannya kepada para petani untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika bekerja di lahan.

"Petani ialah pasukan paling depan untuk menyiapkan pangan, tidak kalah dengan tenaga-tenaga medis yang saat ini sedang melawan Covid 19, jadi agar bapak dan ibu tetap usahakan pula untuk menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan,” ujar Astuti.

Terkait hasil panen yang diperoleh, Astuti berharap agar ke depan peningkatan hasil panen di Kecamatan Pangkalan Banteng ini bisa menyamai seperti di pulau Jawa.

"Kami atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia memberikan apresiasi kepada para petani di Desa Pangkalan Banteng yang telah berhasil meningkatkan hasil panen padinya. Kedepannya semoga hasil panen bisa menyamai pulau Jawa dan bisa mencapai angka 8 ton/ha, dan hendaknya panen maupun pengolahan lahan semua bisa menggunakan mesin, bukan tenaga manusia langsung karena itu akan memakan waktu lama," lanjut Astuti.

Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Kobar, Kamaludin sangat mengapresiasi para petani yang tidak dipengaruhi oleh keadaan pandemi Covid -19 ini sehingga tetap dapat produktif dan telah berusaha melakukan system pertanian modern. 

"Saya sangat berterimakasih atas kegiatan hari ini, bahwa secara keseluruhan berjalan dengan baik dan sudah mengarah ke arah sistem modern yang artinya sudah memenuhi standar petani yang baik," tutur Kamaludin.

Terkait dengan sistem pengolahan lahan pertanian tanpa bakar, Kamaludin juga menyampaikan harapannya agar apa yang telah diterapkan oleh petani di Kecamatan Pangkalan Banteng dapat diikuti oleh petani di wilayah lain di Kobar. 

"Kita bersyukur bahwa dibeberapa tempat di Pangkalan Banteng khususnya, sudah tidak lagi melakukan pengolahan lahan dengan sistem bakar tapi melakukan sistem olah lahan tanpa bakar. Harapan kita ini menjadi contoh bagi daerah lain untuk menerapkan hal yang sama," lanjut Kamaludin.

Pada laporannya, Koordinator BPP Kecamatan Pangkalan Banteng, Jono menyampaikan bahwa Kecamatan Pangkalan Banteng merupakan salah satu kecamatan penyangga pangan di wilayah Kobar. Selain Desa Barambai Makmur yang telah lebih dulu melaksanakan panen perdana, kini menyusul Desa Pangkalan Banteng yang juga melaksanakan panen padi perdananya.

Jono juga menyampaikan hasil pengubinan yang dilakukan pada lahan sawah milik salah satu petani.

“Total luas tanam seluruhnya di wilayah Desa Pangkalan Banteng yaitu 25 ha, hasil panen Varietas padi Inpari 32 Premium, masa tanam awal maret sampai dengan Juni, dengan pendapatan Gabah Kering Panen 6,93 ton GKP dan jika sudah berupa beras dapat menghasilkan 3,74 ton beras, jika beras dijual dengan harga Rp. 12.000,- per kg, petani dapat memperoleh keuntungan sebesar ± Rp. 34.777.000,- setelah dikurangi biaya-biaya produksinya,” papar Jono.

Dengan hasil panen yang sangat baik ini, petani Desa Pangkalan Banteng juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Dinas TPHP Kobar yang telah memfasilitasi petani dari awal sampai berhasil, para petani juga berharap fasilitasi dari pemerintah, yakni untuk bisa memperoleh peningkatan jalan usaha tani berupa timbunan tanah laterit agar transportasi khususnya untuk kegiatan pertanian bisa lancar, mengingat akses jalan usaha tani merupakan kebutuhan vital bagi petani dalam rangka meningkatkan produktifitasnya. (dtphp_kobar)