Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu Kobar Lakukan Pengawasan Keamanan Pangan

MMC Kobar - Meningkatnya permintaan bahan pangan jelang H-7 lebaran tak jarang dimanfaatkan beberapa pihak untuk meraup keuntungan besar. Salah satunya dengan menjual bahan pangan yang kurang selektif, termasuk mengandung zat-zat berbahaya. Untuk mengantisipasinya, Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu Kobar melakukan pengambilan sampel produk pangan segar di tiga titik yaitu Pasar Indra Sari, Pasar Tembaga Indah dan Pasar Palagan Sari pada Kamis, (7/6). Adapun produk pangan segar yang diambil sampelnya yaitu sayuran, ikan, daging ayam, daging sapi dan beras.

Dua belas anggota Tim Jejaring Keamanan Pangan yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Satpol PP serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan tersebut, selain mengambil sampel produk pangan segar juga langsung melakukan uji sampel di lokasi. Pengujian sampel ini berupa uji pestisida untuk produk sayuran, uji formalin untuk produk ikan segar dan ikan asin, uji merkuri pada produk ikan sungai, uji pemutih pada produk beras dan uji borax pada produk mie dan pentol. Beberapa sampel dibawa pulang untuk kemudian diuji kembali di Dinas Ketahanan Pangan maupun laboratorium dengan fasilitas yang lebih memadai.

(Baca Juga : Tingkatkan Kemampuan serta Keterampilan, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kobar Kirimkan Dua Personil Ikuti Diklat Kualifikasi Pemadam I di Bandung)

Ida Pandanwangi, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kobar sekaligus Ketua Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu ini menghimbau pedagang agar tetap melindungi hak-hak konsumen, yaitu dengan menjual produk pangan segar bermutu dan aman untuk konsumsi. Disisi lain, beliau juga mengajak masyarakat agar betul-betul memperhatikan mutu dan kemananan pangan yang dikonsumsi. Dimulai dengan memilih bahan baku pangan segar, proses penyimpanan hingga pengolahan yang baik agar zat-zat yang dibutuhkan tubuh tetap terjaga nilai gizinya.

“Kami di Dinas Ketahanan Pangan sudah membuat selebaran tentang keamanan pangan ini termasuk tuntunan memilih bahan pangan segar. Kemudian kita juga melakukan sosialisasi pangan ke sekolah-sekolah sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat,”paparnya.

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa Dinas Ketahanan Pangan selalu melakukan monitoring keamanan pangan ke pasar-pasar yang menjual pangan segar.

“Kerjasama lintas sektor dalam rangka menjaga keamanan pangan itu sangat penting. Karena harapan kita kedepannya bukan hanya tingkat ekonomi masyarakat Kobar saja yang meningkat, namun kualitas sumber daya manusianya juga meningkat berkat terjaganya keamanan pangan ini”, tambahnya lagi.

Senada dengan hal tersebut, Sumiyati selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka mengetahui kondisi keamanan pangan yang beredar di masyarakat.

“Kita lakukan pengawasan keamanan pangan ini tidak hanya jelang hari besar keagamaan saja. Di luar itu pun kita juga terus melakukannya secara periodik untuk menjamin pangan yang beredar di masyarakat Kobar ini agar layak konsumsi,” ujarnya. (Sinta)