Tiga Kelompok Kawasan KPPN Kobar Terima Bantuan Alat Budi Daya Madu Kelulut

MMC Kobar - Indonesia negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar tersebar di seluruh wilayah khususnya di wilayah perdesaan. Tentunya potensi itu harus dikelola dengan baik agar memiliki manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Pengelolaan sumberdaya alam dapat terlaksana baik jika melibatkan masyarakat dengan pendekatan pemberdayaan sebagai upaya menumbuhkan kesadaran kolektif dan transfer pengetahuan dilapisan masyarakat bawah (grassroot). Salah satu metodenya adalah dengan melakukan inovasi serta kreasi pengelolaan sumber daya alam menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih baik. Artinya, pembangunan berbasis desa menjadi pilihan terbaik mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

(Baca Juga : Jadi SOPD Tercepat Sampaikan SPT, Disperindagkop UKM Kobar Terima Penghargaan dari KPP Pratama Pangkalan Bun)

Untuk mencapai sasaran tersebut, langkah yang ditempuh adalah dengan memprioritaskan pembangunan kawasan perdesaan dan pengurangan ketimpangan pembangunan. Hal ini sebagai pijakan pelaksanaan kegiatan pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan berbasis usaha bersama komunitas.

Program pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Berbasis Usaha Bersama Komunitas (UBK) Tahun Anggaran 2019 yang selanjutnya disebut pengembangan Prukades berbasis UBK adalah kegiatan Pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas dikawasan perdesaan. Pengembangan Prukades berbasis UBK Tahun Anggaran 2019 diharapkan mampu menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari, makanan, kerajinan dan produk lainnya sesuai dengan potensi daerah.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan, SDA dan TTG pada Selasa (30/6) lalu melaksanakan penyerahan bantuan pengadaan alat budidaya madu kelulut untuk 3 kelompok di wilayah Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN).

Tiga kelompok ini yaitu Desa Kubu, Sungai Bakau dan Desa Teluk Bogam. Bantuan ini diberikan tahun 2019 oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT. Program ini sudah menjadi program pemerintah melalui DIPA dalam hal ini adalah Kemendes PDTT RI melalui Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan perdesaan kepada BUMdesa Bersama dikawasan KPPN.

Bantuan yang diberikan berupa bantuan modal pengembangan Prukades dan bantuan sarana produksi pengembangan Prukades. Bumdes Bersama Kumai Bersatu ditunjuk sebagai pengelola dan pemanfaat bantuan dari Kemdesa untuk mengembangkan unit usaha dan pemasaran produk unggulan di kawasan perdesaan tersebut.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Kasi Pembangunan Kawasan Perdesaan mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut bantuan hibah kepada kelompok UBK Madu Kelulut dari Kementrian Desa PDTT Tahun Anggaran 2019 kepada kelompok usaha madu kelulut di Desa Teluk Bogam, Desa Sungai Bakau dan Desa Kubu, dilaksanakan penyerahan secara simbolis peralatan yang mendukung usaha pengolahan madu kelulut pada kelompok usaha di 3 Desa tersebut di Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai, bantuan ini berupa pengadaan alat budi daya madu kelulut untuk 3 kelompok pemanfaat.

“Adapun jenis bantuanya berupa kotak stup lebah, penutup muka, sarung tangan, seragam, tangki madu stainless steel, mesin sedot madu, meja stainless steel,mesin penutup modal, botol kemasan dengan nilai,” tuturnya.

“Harapanya dengan bantuan ini masyarakat perdesaan yang nantinya akan menjadi penggerak ekonomi di skala kawasan perdesaan yang berbasis kepada potensi lokal (produk unggulan kawasan perdesaan) bisa mengolah sendiri dari bahan baku hingga pemasaran yang dapat berbentuk makanan dan minuman, kerajinan dan produk lainnya,” tututpnya. (dpmd kobar)