Serahkan LKPJ TA 2021, Bupati Hj Nurhidayah Sampaikan Gambaran Perekonomian Kobar

Bupati Kobar Hj Nurhidayah menyerahkan LKPD TA 2021 kepada Ketua DPRD Kobar Muhammad Rusdi Gozali, Senin (21/3/2022)

MMC Kobar - Bupati Hj Nurhidayah menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) tahun anggaran (TA) 2021 kepada DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Penyerahan LKPJ dilaksanakan di ruang sidang DPRD Kobar pada Senin (21/3) dalam agenda Rapat Paripurna ke-8 Masa Sidang I tahun Sidang 2022. 

Pada hakekatnya, LKPJ TA 2021 adalah deskripsi kinerja pemerintah daerah yang tertuang dalam APBD Perubahan tahun anggaran 2021 dengan  mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017–2022 serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2021. Dengan kata lain, LKPJ ini lebih merupakan progres report (catatan atas capaian kemajuan) penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang dicapai selama tahun 2021 sekaligus sebagai upaya nyata dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

(Baca Juga : Sukseskan SPI KPK 2022, Pemkab Kobar Gelar Sosialisasi)

Dalam kesempatan ini Hj Nurhidayah memberikan gambaran perekonomian Kobar berdasarkan data BPS berupa Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) terjadi kenaikan dari tahun ke tahun secara konsisten. “Dimulai tahun 2017 hingga 2021, angka PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat mencapai 16.344,8 milyar rupiah di tahun 2017 dan meningkat singnifikan pada tahun 2021 mencapai 23.717,8 milyar rupiah,” kata Hj Nurhidayah. 

Bupati mengungkapkan jika indikator ini memberikan gambaran bahwa aktivitas perekonomian di Kobar berjalan baik dan mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun mengalami pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kontraksi perekonomian di tingkat nasional maupun global. 

Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Kobar di tahun 2019 sebesar 5,79% mengalami penurunan menjadi 0,98% di tahun 2020 (tetap diposisi pertumbuhan positif). Penurunan di tahun 2020 dapat dibaca sebagai dampak langsung dari keberadaan pandemi Covid-19.

“Namun di tahun 2021 kita berhasil meningkatkan kembali menjadi 5,61%,” sambung Hj Nurhidayah. (prokom  kobar)