RSSI Pangkalan Bun Gelar Inhouse Training Dalam Rangka Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030

Wakil Direktur Pelayanan dr. Rita Wey memberikan sekaligus membuka Kegiatan Inhouse Training Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Tenaga Kesehatan Dalam Rangka Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Aula Pertemuan IGD Lantai 3 RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Selasa (13/03)

MMC Kobar – Dalam rangka memperingatai hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2023, RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menggelar In House Training Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Tenaga Kesehatan dalam rangka Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di aula Pertemuan RSSI Pangkalan Bun, Selasa (21/03).

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Direktur Pelayanan Rita Wey mewakili Direktur RSSI Pangkalan Bun dan diikuti sebanyak 50 orang peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh unit pelayanan. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dr. Rizky Nur Amalia, Sp.P, dr. Diah Erma P, Sp.A., M.Biomed, dr. Suhardi, Komite PPI dan Andri Safardi, A.mD. AK.

(Baca Juga : Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi, SPIP dan Manajemen Resiko di Lingkup Pemkab Kobar)

Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan seluruh tenaga kesehatan RSSI Pangkalan Bun mengenai pelayanan bagi pasien tuberkulosis yang bermutu dan komprehensif. Selain itu juga untuk memberikan informasi terbaru dan mengembangkan ilmu dalam manajemen dan penanganan kasus tuberkulosis yang berdampak pada upaya penurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian pasien tuberculosis di Indonesia 

Dokter spesialis paru sekaligus penanggung Jawab dr. Zainudin Aziz, Sp.P menyampaikan, tuberkulosis atau sering disebut TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Bahkan penularannya cukup mudah, yaitu melalui udara, saat pasien batuk, bersin, meludah atau berbicara. 

“Namun ada beberapa kelompok yang paling rentan tertular TBC, yaitu anak usia kurang dari 5 tahun, orang yang punya penyakit dengan daya tahan tubuh rendah seperti HIV, serta perokok yang memiliki risiko menurunkan imunitas di saluran pernapasan," jelas Aziz. 

Dalam kesempatan yang sama, Wadir Pelayanan RSSI Pangkalan Bun Rita Wey menyampaikan, penting bagi kita semua untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh tetap optimal melalui penerapan gaya hidup sehat seperti vaksinasi BCG lengkap, makan-makanan bergizi seimbang, minum air putih secukupnya, rutih berolahraga, serta istirahat yang cukup 6-8 jam setiap hari.

Harapan kedepan dari kegiatan pada hari ini bisa menambah pengetahuan para tenaga kesehatan guna memabntu penurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian pasien tuberkulosis di Indonesia dan di Kabupaten Kotawaringin Barat," tutur Rita. (rssi pbun)