Presiden Ingin Perbanyak Usaha Rintisan Rambah Pasar Global
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Jumat, 07 Desember 2018
- dibaca 444 kali
Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia memperbanyak usaha rintisan kecil-kecil (startup) yang bisa merambat pasar global. Ia menilai, banyak sekali, industri rumah tangga misalnya, fashion muslim di rumah tangga, handicraft, atau kopi yang kemasannya masih seperti-seperti itu juga dari dulu.
“Ini perlu dibangun, perbaiki. Buah-buah lokal yang banyak sekali, siapa yang memasarkan, quality control-nya siapa? Engggak bisa langsung Saudara-saudara tampilkan di online, enggak bisa,” kata Presiden dalam Pembukaan Digital Startup 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta, Jumat (7/12) pagi.
(Baca Juga : Pemkab Kobar Serahkan SK Pengangkatan PPPK Jabatan Fungsional Guru)
Menurut Presiden, ada persoalan-persoalan teknis dan non-teknis yang perlu diselesaikan, misalnya memperbaiki manajemen usaha kecil dan mikro, seperti warung, dan mengkoneksikannya dengan yang ada di online.
“Ini sebuah pekerjaan besar yang harus kita kerjakan bersama-sama, harus kita kerjakan dengan berkolaborasi bareng-bareng,” terang Presiden seraya mengingatkan agar anak-anak muda jangan berkonsentrasi hanya di ekosistem online tetapi juga mengerjakan ekosistem offline.
Presiden Jokowi berharap Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bisa mengorganisir hal ini secara baik. Sementara Menkominfo bisa memberikan wadah sehingga ekosistem online dan offline ini bisa tersambung, yang akan memudahkan loncatan ekonomi pelaku usaha, baik yang online maupun yang offline.
Signifikan
Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan, bahwa ekonomi digital telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada PDB Indonesia. Pada 2017 kontribusinya ini sebesar 7,3%.
“Ini gede sekali, padahal pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,1%. Ini sebesar 7,3%. Artinya, memang ekonomi digital memiliki pertumbuhan yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Presiden seraya menambahkan untuk tahun 2018 ini diproyeksikan akan berkontribusi 8,5% dari PDB.
Presiden juga memuji lompatan-lompatan kemajuan di sociopreneur. Ia menyebutkan, di 10 negara ASEAN terdapat 7 unicorn, dan 4 di antaranya ada di Indonesia, yaitu Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
“Saya yakin yang hadir di sini insyaallah ada lagi yang akan menyusul menjadi unicorn sebagai tambahan yang 4 tadi. Saya juga ingin lebih banyak unicorn kita, yang lahir di Indonesia, itu mengekspor teknologinya ke negara-negara lain, intervensi ke negara-negara lain,” sambung Presiden.
Mengakhiri sambutannya, Presiden mengajak anak-anak muda untuk hijrah dari perilaku konsumtif ke perilaku produktif, hijrah dari zona nyaman menuju inovasi dan terobosan, dan hijrah menjadi negara yang subur digital startup-nya.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Wesley Harjono (CFO Gan Kapital dan President Director Plug and Play Indonesia).