Populerkan Kearifan Budaya Lokal, Seni Budaya Lokal Jadi Ekskul Wajib Siswa SMP/MTs

Kegiatan pengembangan seni budaya kearifan lokal yang dijadikan ekstra kurikuler wajib bagi siswa-siswi SMP/MTs, digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kamis (6/9). (Joy/Rahmi)

MMC KOBAR - Menghadapi perkembangan teknologi dimasa sekarang yang lambat laun menggerus budaya dan kearifan lokal daerah, tentunya perlu dilakukan upaya peningkatan pelestarian budaya kearifal lokal itu. Untuk  mendukung hal tersebut, Kamis (6/9), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mensosialisasikan program pengembangan seni budaya kearifan lokal yang dijadikan ekstra kurikuler wajib bagi siswa-siswi, khususnya SMP/MTs.

Sosialisasi ini bertujuan untuk melestarikan seni budaya, baik berupa seni tari, seni lukis maupun budaya kehidupan masyarakat lokal sehari-hari. Misalnya yang berkaitan dengan makanan tradisional, budaya bercocok tanam dan sebagainya. Beberapa materi diangkat dalam pembahasan pada sosialisasi ini, seperti  melomang (membuat lamang), kegiatan yang berhubungan dengan konsumtif masyarakat lokal, dan balogo untuk permainan anak-anaknya. Melomang merupakan salah satu tradisi lokal turun temurun, namun saat ini mulai ditinggalkan, dengan semakin banyaknya makanan-makan modern atau makanan cepat saji.

(Baca Juga : DPMPTSP Beri Layanan Penerbitan NIB pada Festival Keuangan UMKM Kemenkeu Satu 2024)

Karenanya, melalui program ini nantinya dapat meningkatkan budaya dan kearifan masyarakat lokal ini, dan kembali mempopulerkan tradisi-taradsi kearifan lokal tersebut di tengah-tengah masyarakat.

“Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini selain para siswa SMP/MTs juga para guru-guru, agar mereka dapat menularkan atau membantu menyebarkan bahkan mengembangkan apa yang mereka dapat ini didalam lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat menjadikan lamang ini sebagai makanan alternatif. Bahkan untuk menambah daya tarik, lamang dalam penyajiannya dapat divariasikan,” terang Kabid Kebudayaan Tengku Jayadi pada kegiatan tesebut.

Lamang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai salah satu jenis wisata kuliner yang mempunyai daya tarik wisatawan lokal dan internasional. Dalam lomba Festival Marunting Batu Aji beberapa waktu lalu, lamang merupakan salah satu jenis makanan lokal yang diikutdisertakan dalam acara festival tersebut, antusiasme masyarakat pada lamang ini pun cukup tinggi, terbukti dengan habis terjualnya lamang tersebut dari para pedagang yang mengikuti festival. Ini menunjukan, lamang masih sangat diminati oleh masyarakat.

Kegiatan seperti ini, Tengku Jayadi menambahkan, juga sudah pernah dilaksanakan sebelumnya oleh Dinas Dikbud bekerjasama dengan Dinas Perindagkop UKM dan Dinas Pariwisata. “Tujuannya untuk membantu meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi mikro masyarakat, dan meningkatkan potensi bidang pariwisata yang menjadi salah satu sektor andalan pembangunan di Kabupaten Kobar,” imbuhnya. (Joy/Rahmi)