Poktan Hutan Sei Gandis Berhasil Kembangkan Usaha Peternakan dengan Pola Silvopasture di Suaka Margasatwa Lamandau
- penulis Dinas Pertanian Kobar
- Rabu, 18 Oktober 2023
- dibaca 537 kali
MMC Kobar - Suaka Margasatwa Lamandau atau yang disingkat dengan SM Lamandau adalah salah satu kawasan konservasi yang dikelola oleh BKSDA SKW II Kalimantan Tengah. Kawasan ini merupakan satu-satunya suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kelompok Tani Hutan Sei Gandis adalah kelompok pengelola program Silvopasture yang berlokasi di Suaka Margasatwa yang berada di bantaran Sungai Lamandau.
(Baca Juga : Survey Traffic Counting di Jalan Ahmad Yani, Upaya pemenuhan manajemen rekayasa lalu lintas)
Silvopasture adalah praktek wanagembala atau pola pemeliharaan ternak dengan praktek mengintegrasikan memanfaatkan lahan rumput dan hijauan pohon untuk peneduh rumput hijauan rumput di sekitar lahan atau dibantaran sungai dengan ternak sapi.
Didasari dengan surat perjanjian pimpinan SM Lamandau dengan ketua kelompok Tani Hutan “Sei Gandis” tentang pemanfaatan lahan untuk pemeliharaan/penggembalaan Ternak dengan tidak merusak habitat tanaman dan pepohonan yakni dengan penggembalaan hewan peliharaan dengan cara yang saling menguntungkan ini menggunakan prinsip-pprinsip pengembalaan terkelola.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kobar Risanty menyampaikan, untuk menghindari kawin sekerabat atau perkawinan dari induk yang sama (In Breeding) sebaiknya ternak jantan yang ada dikeluarkan dan diganti dengan bibit jantan unggul baru untuk tetap melestarikan sumber daya genetik ternak.
Menurut Abdul Jabar, Ketua kelompok Tani, Hutan Sei Gandis merupakan Kelompok ternak sapi yang diperoleh dari bantuan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2003 dengan populasi awal 25 ekor Sapi Bali dengan memanfaatkan lahan rumput penggembalaan di area Suaka Margasatwa Lamandau.
Populasi Ternak Sapi sampai saat ini berjumlah kurang lebih 300 ekor hal ini menunjukan keberhasilan Program Silvopasture di Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan pola pengembalaan berkelompok ternak ada pejantan, betina induk, dan pedet anakan. (Distan Kobar).