Plasma Sapi Terobosan Pengembangan Peternakan di Kobar
- penulis DPKH Kobar
- Sabtu, 28 Juli 2018
- dibaca 709 kali
MMC Kobar - Perusahaan CBI Group melalui PT Sawit Sumber Mas Sarana (SSMS) pada hari Sabtu (21/7), merealisasikan program plasma sapi pertama di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Sebanyak tujuh kelompok peternak, yakni dua kelompok dari Desa Kubu, dua kelompok dari Desa Sei Kapitan dan 2 kelompok lagi dari Desa Makarti Jaya ditambah satu kelompok peternak yang berasal dari Desa Runtu yang menjadi peserta pertama program kemitraan plasma sapi CBI ini. Secara simbolis penyerahan ternak sapi dilaksanakan di Desa Sei Kapitan, diserahkan langsung oleh Nazarudin selaku Direktur Operasional CBI, didampingi oleh Bambang Hermanto selaku General Manejer Plasma CBI.
Kegiatan dimulai dengan penandatanganan dokumen kerjasama (MoU) antara kedua belah pihak yakni Perusahaan CBI Group dengan kelompok peternak yang diwakili oleh ketua dan sekretaris kelompok. Dalam program ini setiap peternak menerima sebanyak 20 ekor sapi per kelompok, yang akan dipelihara dalam sebuah kandang komunal. Menurut Dede Marsus, selaku Kasi Pengembangan Investasi Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjelaskan bahwa dengan pola kandang komunal selain memudahkan monitoring dan pengawasan kesehatan dan reproduksi ternak, peternak diharapkan dapat mengelola limbah ternak untuk dijadikan pupuk organik baik padat (granul) maupun cair (biourin) yang tentunya memiliki nilai jual cukup tinggi, selain pengembangan biogas sebagai energi alternatif.
(Baca Juga : Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Menteri Keuangan Apresiasi Kinerja Pemda)
Bambang Hermanto selaku General Manejer Plasma CBI dalam sambutannya menjelaskan bahwa CBI saat ini sedang mencari dan menseleksi kelompok-kelompok peternak yang mau dan siap bermitra untuk pengembangan ternak sapi potong di Kabupaten Kobar. Pada tahun 2018 ini, CBI telah menargetkan 1.000 ekor sapi Brahman Cross (Sapi BX) akan dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil 50:50 dengan konsep kemitraan bagi hasil. Hal menarik dalam program ini menurut Bambang adalah pihak perusahaan akan memberikan bantuan pakan konsentrat secara cuma-cuma guna meringankan biaya pemeliharaan ternak di kelompok peternak.
Kepala DPKH Kobar melalui Kabid Pasca Panen, SDM dan Kelembagaan M Rubiansyah, menyampaikan bahwa, "Potensi pengembangan peternakan di Kobar masih sangat besar, sehingga investasi usaha dibidang peternakan perlu terus ditingkatkan terutama sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat di perdesaan. Keterbatasan modal merupakan masalah yang sering dikeluhkan para peternak di perdesaan. Salah satu solusinya adalah peternak dapat melakukan kemitraan usaha yang saling menguntungkan, sehingga dalam hal ini, DPKH sangat mendukung adanya program plasma sapi CBI di Kabupaten Kobar."
Terkait pola kemitraan yang dilaksanakan, M Rubiansyah menyatakan bahwa pola yang dikembangkan diharapkan dapat menyesuaikan dengan potensi dan kondisi di lapangan, dengan melibatkan tidak hanya kelompok peternak, tetapi dapat juga dilakukan dengan koperasi dan BUMDes maupun peternak perorangan yang berminat berusaha ternak dan dinilai layak. Pemerintah Daerah akan terus memfasilitasi dan mendorong adanya kemitraan usaha peternakan, dimana rambu-rambunya telah diatur dalam Permentan Nomor 13/Permentan/PK.240/ 5/2017, yang pasti kemitraan usaha peternakan merupakan kerjasama yang mesti dibangun semua pihak dengan berlandaskan pada prinsif yang saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggujawab dan adanya saling ketergantungan dalam pengembangan usaha peternakan tersebut tambahnya. (MRB/DM)