Penguatan Kapasitas Bidan untuk Penanganan Kegawatdaruratan pada Bayi Baru Lahir

dr.windy Saufia Afriyanti, Sp.A, Ms.C sedang melakukan praktek penanganan awal resusitasi pada bayi baru lahir sebelum melakukan rujukan pada kegiatan Penguatan Kapasitan Bidan dalam Percepatan Penurunan AKI/AKB di aula Dinas Kesehatan pada Senin (14/6).

MMC Kobar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Bidan dalam Percepatan Penurunan AKI / AKB (Penanganan Kegawatdaruratan pada Bayi Baru Lahir) Tingkat Kabupaten Kobar Tahun 2021 di aula kantor Dinkes pada Senin (14/6). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, yaitu Dokter Spesialis anak dr. Windy Saufia Afriyanti, Sp.A, Ms.C.

Kepala Dinkes Kobar melalui Sekertaris Arif Susanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, dimana pihak Dinkes melihat kasus kegawatdaruratan baik maternal maupun perinatal ini harus ditangani mulai dari penguatan manejemen sistem rujukan kemudian penguatan di pemberdayaan masyarakat pada kegiatan kemarin, kemudian nanti akan ada forum peduli kesehatan ibu dan anak akan dikembangkan.

(Baca Juga : Pemkab Kobar Bahas Tindak Lanjut Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum)

"Pada pertemuan kali ini tujuannya adalah memperkuat kompetensi sumber daya manusia untuk kesehatan yaitu temen-teman bidan dan perawat desa serta dipuskesmas yang melayanani persalinan 24 jam, sehingga ini perlu penguatan kompetensi melalui kerja sama dengan narasumber dokter spesialis anak dari Rumah sakit sultan imanuddin Pangkalan Bun untuk selalu mendampingi penguatan kompetensi ini,” jelas Arif.

Arif juga menerangkan, karena kasus-kasus kedaruratan ini jika tidak mendapatkan upgrade bagi teman-teman SDM yang ada dipelayanan, itu nantinya akan memberikan efek resiko terhadap terjadinya kegagalan atau kefatalan dalam pertolongan baik di persalinan yang berdampak pada kesehatan ibu dan keselamatan ibu serta kesehatan dan keselamatan bayi.

“Jadi dinkes selalu memberikan support dengan peralatan-peralatan yang nanti akan digunakan petugas di desa khususnya," tandasnya.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 18 peserta yang terdiri dari perwakilan puskesmas poned masing-masing 2 orang dan bidan desa dari wilayah kerja puskesmas se-kobar masing-masing 1 orang. (irawan/dinkeskobar)