Pembinaan Penyuluh Agama Islam se-Kobar, Kesbangpol Berikan Materi Wawasan Kebangsaan

Kabid Bina Ideologi, Wasbang dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Kobar, Taupikur Rahman bersama anggota Forum Pembauran Kebangsaan saat memberi materi dalam acara pembinaan kepada penyuluh agama islam se-kobar di Aula Kantor Kemenag, Selasa (26/1). (kesbangpol kobar)

MMC Kobar – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Pembinaan kepada Penyuluh Agama Islam se-Kobar di Aula Kantor Kemenag Kobar, Selasa (26/1).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt Kepala kantor Kemenag Kobar, H.Taufiq Alamsyah dengan mengambil tema kegiatan ‘Penyuluh Agama Islam Pengarusutamaan Moderasi Agama dan Wawasan Kebangsaan’ dengan narasumber dari MUI Kobar, Kodim 1014/Pbn dan Kesbangpol Kobar.

(Baca Juga : Tingkatkan Penerimaan PBB-P2, Bapenda Kobar Jemput Bola di Desa Sungai Kapitan)

Dalam paparannya Plt Kaban Kesbangpol Kobar yang diwakili Kabid Bina Ideologi, Wasbang dan Karakter Bangsa Taupikur Rahman mengatakan bahwa pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama dimana wawasan kebangsaan yang terdiri dari Sejarah Pendirian Bangsa, Konsep Negara dan Bangsa, Empat Pilar Kebangsaan, Identifikasi Nilai-nilai Kejuangan Kontemporer dan Daya Saing Nasional adalah pengetahuan  mutlak yang harus dipahami oleh seorang Penyuluh Agama.

"Pertama, materi ini dapat membangun rasa cinta akan Bangsa dan Negara Indonesia. Rasa cinta itu menjadi modal atau spiritualitas dalam menjalankan tugas bimbingan dan penyuluhan. Kedua Wawasan Kebangsaan menjadi peringatan bagi Penyuluh Agama bahwa Penyuluh Agama adalah petugas Negara dan sekaligus petugas agama, maka seorang Penyuluh Agama tidak hanya memiliki kompetensi keagamaan saja tetapi ia harus mempunyai Wawasan Kebangsaan,” jelas Taupikur Rahman.

Ketiga, lanjut Taupikur Rahman, wawasan kebangsaan menambah pengetahuan Penyuluh Agama tentang Sejarah Perjuangan Bangsa, Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Itulah beberapa alasan betapa pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Seorang Penyuluh Agama," jelas Taupik usai memberikan materi,” ujar Taupikur Rahman.

Selain itu, dikatakan Taupikur Rahman, Wawasan Kebangsaan dapat menjadi materi penyuluhan terutama di kalangan orang muda. Ketika tekhnologi menggerogoti kaum muda bisa jadi lupa dengan sejarah bangsanya, empat pilar kebangsaan, daya juang nasional dan bisa melunturkan rasa nasionalismenya.

“Di sanalah pentingnya kehadiran Penyuluh Agama untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dengan pemahaman yang memadai tentang Wawasan Kebangsaan,” tandasnya. (kesbangpol kobar)