Monitoring dan Advokasi Ke Desa Kinjil dan Sakabulin, DPK Kobar Hibahkan 50 Eksemplar Buku dan 2 Unit Komputer
- penulis Dispursip Kobar
- Rabu, 12 Februari 2020
- dibaca 1109 kali
MMC Kobar - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) beserta tim melaksanakan Monitoring dan Advokasi Penyelengaraan dan Hibah Buku sebanyak 50 eksemplar dan 2 unit komputer beserta perlengkapannya ke 2 desa, yaitu Desa Sakabulin dan Desa kinjil, Kecamatan Kotawaringin Lama pada Rabu (12/2).
Rombongan Kadis disambut dengan sangat baik oleh kepala desa dan perangkat masing- masing desa. Pada kunjungan pertama ke Desa Sakabulin, rombongan bertemu langsung dengan Kepala Desa, Edi Marthono serta perangkat desa lainnya, dan dilanjutkan Ke Desa Kinjil bertemu dengan kepala Desa, Bapak itung.
(Baca Juga : Upaya Penanggulangan Inflasi, Pemkab Kobar Gelar Pasar Murah dan Bagikan Bibit Cabai Gratis)
Monitoring dan advokasi penyelenggaran ini untuk melakukan pembinaan dan memonitor keberadaan dan keaktifan aktifitas perpustakaan di Desa Saka Bulin Dan Desa Kinjil.
Pada pertemuan ini sekaligus dilakukan penyerahan bantuan hibah buku kepada masing-masing desa sebanyak 50 eksemplar buku, dan 2 Unit komputer untuk Desa Saka Bulin beserta perlengkapannya dengan harapan kegiatan dalam perpustakaan semakin meningkat serta mewujudkan upaya kegemaran membaca masyakat.
Kunjungan di Desa Kinjil hanya penyerahan hibah buku saja, agar mendorong dan mensuport kepala desa dan perangkatnya untuk perlahan membangun perpustakaan, karena Desa Kinjiil belum ada perpustakaan desa.
“Pertemuan ini sebagai upaya komunikasi persuasif antara Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan kepada kepala desa dan perangkat desa Saka Bulin dan desa Kinjil dalam rangka pengembangan perpustakaan dan keberlangsungan aktifitas di perpustakaan,” tutur Zainah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kobar.
Pemerintah Kabupaten Kobar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mendorong perangkat desa untuk membangun layanan perpustakaan, yang dibangun sesuai dengan standar nasional dengan fasilitas yang baik nyaman dan menarik. Karena melalui perpustakaan dapat meningkatkan kegemaran membaca masyarakat sehingga diharapkan dapat mengurangi kecanduan anak terhadap dampak negatif kemajuan teknologi dalam hal ini utamanya kecanduan game di hp.
“Anak-anak dan masyarakt di pedesaan harus diperkenalkan dengan perpustakaan sejak usia dini, agar kelak mereka terbiasa membaca buku bahkan bisa mencintai buku. Pepatah berkata bahwa tak kenal maka tak sayang, demikian juga dengan anak-anak dan masyarakat di desa, mereka akan menggemari buku dengan mengenalkan mereka pada perpustakaan yang ada didesa,” tambah Zainah.
Ditambahkannya pula, diharapkan dengan adanya perpustakaan desa, masyarakat akan mendapatkan banyak pengetahuan baru dari bacaan mereka yang tersedia di perpustakaan desa sehingga mereka akan mendapatkan ide-ide kreatif dan inovatif yang menguntungkan bagi masyarakat desa dan untuk pembangunan desa.
“Perpustakaan desa bisa menjadi wadah pengembangan produk masyakakat desa, yang bisa menjadi jembatan untuk mempromosikan produk- produknya melalui perpustakaan desa. Misalnya dengan menjual produk di pojok ruang perpustakaan,” sambung Zainah. (dpk kobar)