Menkominfo Tekankan Tiga Aspek Menuju Kenormalan Baru

Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, kesiapan pemerintah dalam memasuki era new normal atau kenormalan baru menekankan pada tiga aspek utama.

“Kenormalan baru atau tata kehidupan baru atau pola hidup kita yang baru ini perlu kita lakukan untuk kepentingan di satu sisi bisa menjaga dan meningkatkan produktifitas masyarakat, di saat yang sama kita aman dari persebaran Covid-19,” tutur Menteri Kominfo saat memberikan Keynote Specch dalam Webminar tentang Persiapan dalam Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru, dari Jakarta, Jum’at (05/06/2020).

(Baca Juga : Peringati Hari Anak Nasional ke-40, RSSI Pangkalan Bun Adakan Penyuluhan Pola Hidup Sehat pada Gen Z)

Menurut Menteri Johnny, ketiga aspek itu mencakup pemenuhan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan dan ketersediaan layanan kesehatan. Mengenai aspek epidemologi, Menteri Kominfo menjelaskan bahwa kriteria itu dilihat dari wilayah atau dispasial tertentu di seluruh Indonesia, baik secara nasional maupun di wilayah Provinsi hingga ke tingkat RT/RW yang dilakukan dalam pengawasan ketat. 

Menteri Kominfo mencontohkan wilayah DKI Jakarta, di mana ada 66 RW yang masih dalam pengawasan ketat dengan kategori-kategori tertentu, “Epidemologi ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO,” ujar Menteri Johnny.

Jika dirangkum keseluruhan dari epidemologi seperti jumlah kasus, penurunan pasien yang meninggal, penurunan kasus positif serta kenaikan jumlah kasus yang sembuh, dalam hal ini diartikan sebagai formula reproduktif.

“Formula reprodutif (Rt) itu angka produktif efektifnya harus di bawah satu. Kalau angka reproduktif-nya di bawah satu maka salah satu kriteria epidemi untuk melakukan kehidupan normal berupa pelonggaran-pelonggaran dibolehkan,” jelas Menteri Kominfo.

Aspek kedua yang dinilai penting oleh pemerintah adalah Surveilans Kesehatan Masyarakat. Menurut Menteri Johnny, aspek kedua ini memperhatikan hasil test yang dilakukan kepada masyarakat, mengatur mobilitas penduduk, maupun kontak tracing pasien.

"Surveilans kesehatan masyarakat dibantu oleh beragam aplikasi. Di sini ada banyak aplikasi-aplikasi juga yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan tracking, tracing dan fencing,” jelasnya.

Aspek ketiga, lanjut Menteri Kominfo adalah ketersediaan pelayanan kesehatan. Terkait hal ini, pemerintah memperhatikannya mulai dari sisi infrastruktur, sarana dan prasarana, ruang isolasi, jumlah rumah sakit, alat pelindung diri (APD), laboratorium kesehatan, hingga ventilator.

“Fasilitas kesehatan ini untuk memastikan apabila ada yang tertular mendapatkan pelayanan yang memadai, sehingga wilayah yang satu dengan wilayah yang lain mampu kita tekan angka reproduksinya mulai menurun dan berada di bawah satu,” jelasnya.

Ketiga aspek atau kriteria yang digunakan ini sebagai tolak ukur untuk menjaga tingkat persebaran Covid-19 diantara masyarakat, sehingga kehidupan kenormalan baru bisa dilaksanakan dengan baik.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo itu, turut hadir sebagai narasumber yakni Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir, dan Dirjen IKP Kementerian Kominfo Widodo Muktiyo.

sumber : kominfo.go.id