Menkominfo Sampaikan Penanganan Akses Telekomunikasi di Lombok ke Komisi I DPR

Jakarta, Kominfo - Strategi penanganan akses telekomunikasi pasca bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu agenda pembahasan pada rapat dengar pendapat (RDP) antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) bersama Komisi I DPR RI, di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

"Tanggal 6 Agustus lalu, saat gempa bumi pertama kali telah melumpuhkan 15 persen seluruh jaringan telekomunikasi di Lombok. Total 1000 dari 6000 BTS tidak berfungsi," ujar Rudiantara. 

(Baca Juga : Pengumuman Penetapan Hasil Test Tertulis Calon Anggota PPK Tahun 2020)

Tidak berfungsinya BTS tersebut, ucap Rudiantara, disebabkan karena putusnya jaringan listrik pasca gempa bumi. Termasuk tower BTS yang masih utuh dan bagus tetap tak dapat berfungsi karena kendala jaringan listrik. 

"Jadi yang kami lakukan adalah deployment generator. Prosesnya adalah generator dibawa masuk dari luar Lombok untuk menghidupkan BTS yang tidak berfungsi. Terpantau per tanggal 17 Agustus 2018 dari 944 BTS yang tidak optimal berkurang hanya tinggal 22 lagi," kata Rudiantara.

Rudiantara mengungkapkan, Kemenkominfo juga mengimbau para operator seluler membawa mobile BTS masing-masing. Upaya itu menunjukkan hasil positif, tercatat per tanggal 3 September dari 6149 tinggal 3 BTS yang tidak berfungsi. 

"Selama masa tanggap darurat, BAKTI Kemenkominfo memasok 50 telepon satelit kepada tim tanggap darurat agar komunikasi tetap lancar. Kami juga menyediakan 24 akses internet satelit," ujar Rudiantara

Rudiantara menjelaskan, akses internet tidak perlu terhubung ke jaringan jaringan manapun. Internet satelit diprioritaskan kepada 24 posko media centre di Lombok. Kemenkominfo juga mengerahkan 7 mobil BTS ke lokasi gempa bumi sehingga secara aspek tanggap darurat telekomunikasi sudah dapat dinyatakan selesai.

Berkaitan dengan pengalaman menangani jaringan telekomunikasi di daerah bencana alam, Rudiantara mengungkapkan, kementeriannya bakal menerapkan standar aturan dan bersinergi bersama operator seluler lainnya.

"Ke depannya kami mempunyai standar offering procedure untuk mempercepat deployment generator ke lokasi bencana alam. Berbagi kapasitas kepada operator lain untuk penanganan bencana, sehingga proses recovery lebih cepat," ucap Rudiantara.

Rudiantara menyebutkan, beberapa operator yang terlibat dalam penangangan bencan alam gempa bumi di Lombok adalah Lintas Arta, PT PLN, PT Telkom, Eforte Skyridge. 

Mayoritas bantuan dari operator tersebut adalah menyediakan by pass visat agar proses koordinasi melalui komunikasi satelit di posko media centre dan TNI tanpa kendala. 

Dalam RDP yang berlangsung bersama Komisi I DPR, Rudiantara didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Farida Dwi Cahyarini, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Rosarita Niken Widyastuti serta seluruh unit kerja Kemenkominfo. **