Menkominfo: Internet Lemot Harus Kita Tinggalkan

Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) untuk terus mengembangkan bisnisnya khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Menurut Rudiantara internet lemot harus ditinggalkan karena adanya pemerataan pelayanan akses internet di seluruh Tanah Air yang menjadi prioritas pemerintah.

(Baca Juga : DP3AP2KB Kobar Laksanakan Penilaian Lomba Kampung KB Tingkat Kabupaten Tahun 2024)

“Salah satu infrastruktur yang kita bangun adalah jaringan telekomunikasi di seluruh tanah Air, target kita internet lemot harus kita tinggalkan, apalagi di Indonesia Timur, jika sudah seperti itu maka kedepannya harus ada pemerataan pelayanan akses,” kata Rudiantara dalam paparannya dengan tema Strategi Bisnis dalam Era Digital pada perayaan ulang tahun Asosiasi Emiten Indonesia ke-30 tahun di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Rudiantara menyampaikan kepada anggota AEI yang hadir agar terus mengembangkan bisnisnya di wilayah Indonesia Timur untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program pemanfaatan pelayanan internet dari pemerintah.

“Jadi kalau teman-teman di sini (Asosiasi Emitan Indonesia) dan juga perusahaan-perusahaan lain yang bisnisnya di daerah tersebut, gak usah takut lagi gak ada kecepatan tinggi, di Timur kita sudah targetkan selesai pertengahan 2019,” ujar Rudiantara.

Rudiantara mengatakan akses internet di beberapa wilayah yang masih rendah dirasa tidak berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia, Rudiantara membandingkan pelayanan internet di beberapa wilayah di Indonesia Timur yang dinilai berbanding jauh dengan fasilitas di daerah lainnya.

"Kita yang di ruangan ini menggunakan 4G dengan kapasitas 7 Mbps, tapi saudara kita yang di Timur, yang di Papua yang di Maluku hanya menggunakan 300 Kbps, satu per 23 kali dari kita yang di wilayah Indonesia Barat. Selian itu, biayanya 2 kali lebih mahal, ini gak bagus sebenarnya," kata Rudiantara

Rudiantara mengatakan wilayah Indonesia Timur saat ini menjadi prioritas pemerintah melalui Kemenkominfo dalam memberikan infrastruktur internet yang sama dengan wilayah Indonesia Barat. Bahkan targetnya 514 kota/kabupaten se-Indonesia sudah terhubung fasilitas tersebut.

"Jadi kita buatkan program yang namanya Palapa Ring, targetnya 514 kota/kabupaten di Indonesia pada pertengahan tahun 2019 semuanya sudah harus terhubung jaringan tulang punggung backbone atau koneksi berkecepatan tinggi," jelas Rudiantara.

Menteri Rudiantara hadir bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi, Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Fransiscus Welerang, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen beserta beberapa jajaran pengurus AEI. **