Menkominfo: Indonesia Butuh Coder dan Ahli Big Data Analysis
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Kamis, 05 Juli 2018
- dibaca 571 kali
Jakarta, Kominfo- Indonesia membutuhkan banyak sumberdaya manusia untuk menjadi coder dan ahli big data analysis. Oleh karena itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak untuk memetakan kebutuhan dan kolaborasi meningkatkan kompetensi generasi muda.
"Selain coder, kita butuh juga ahli big data analysis. Kita perlu menghitung berapa ahli big data analysis yang kita miliki dan butuhkan," katanya dalam Halalbihalal dan FGD Masyarakat Telematika Indonesia di Hotel Morrissey, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
(Baca Juga : Penerbitan Akta Nikah Sesuai Data Disdukcapil)
Dua keahlian itu dibutuhkan untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. "Kita memerlukan SDM yang mengetahui coding, bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK," jelas Menteri Kominfo membandingkan kesiapan negara tetangga.
Menteri Rudiantara menyontohkan upayanya bersama sejumlah pihak membuat homeschooling coding. Ia menyebut pembekalan anak muda tidak harus melalui pendidikan formal.
"Kita tidak boleh hanya andalkan pendidikan formal. Saat ini kita mempunyai peta okupasi kompetensi, tapi so what? Saya tidak sabaran jadi saya membuat homeschooling coding," tandasnya.
Lebih lanjut Menteri Kominfo juga mengajak semua pihak yang ingin bekerja sama membantu homeschooling coding dimana siswa yang bergabung disana berusia 15 tahun, jadi saat berumur 18 bisa menjadi coder.
“Saya mengajak semua patungan untuk homeschooling coding. Kurikulumnya diambil dari google ambasador Indonesia, dan nanti magangnya bisa di kantornya Nadiem (Red. CEO Go-Jek),” katanya.
Menteri Rudiantara menegaskan upaya mendidik anak muda agar memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi harus dilakukan dengan cara-cara baru.
“Kita perlu kerja keroyokan jangan bergantung pada hal formal. Kita keluar dari pakem, aturan kita ubah. Jangan ubah target tapi ubah cara berpikirnya, tidak perlu out of the box tapi no box,” tandasnya. (VE)