Menikmati Sensasi Menyandau di Arut Utara
- penulis Protokol & Komunikasi Kobar
- Senin, 13 Januari 2020
- dibaca 1272 kali
MMC Kobar – Selain potensi kekayaan alamnya, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) juga memiliki tradisi unik, khususnya bagi masyarakat di kecamatan Arut Utara. Jika sedang musim buah, ada kebiasaan unik dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan hasil komoditas buah hutan dan kebun.
Seperti saat ini berlaku di Desa Riam, yang sedang mengalami musim panen buah durian. Dalam memanen buah durian, baik di kebun atau di hutan sekitar desa, warga akan menunggu buah durian itu terjatuh dari pohonnya. Masyarakat menyebutnya dengan “menyandau” dan ini bisa dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.
(Baca Juga : Peringati Pertempuran 14 Januari 1946, Pemkab Kobar Gelar Upacara Tabur Bunga)
Biasanya anggota keluarga akan bergantian dan berbagi tugas dalam melaksanakan proses ini. Pengalaman menikmati hutan yang masih asri sembari menunggui buah durian jatuh menjadi hal yang sangat menarik untuk diiuti.
Momen musim buah kali ini yang dimanfaatkan Bupati Kobar Hj Nurhidayah bersama jajarannya untuk turut bersama masyarakat setempat mengikuti aktifitas menyandau. Kegiatan kali ini dikemas dalam acara Ghatering & Menyandau Durian desa Riam-Panahan Kecamatan Arut Utara pada 10-11 Januari 2020.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menggali potensi yang ada di wilayah Kecamatan Arut Utara, baik dari sisi potensi kekayaan alamnya maupun budayanya. Selain itu juga diperuntukkan sebagai media silaturahmi antara jajaran pemkab Kobar bersama masyarakat Kecamatan Arut Utara.
Hj Nurhidayah bersama jajarannya tiba di Desa Riam kecamatan Arut Utara pada Jum’at (10/1) dan langsung disambut meriah oleh warga desa dengan upacara adat setempat. Hj Nurhidayah langsung menggelar audiensi bersama warga setempat.
Keesokan harinya Hj Nurhidayah bersama jajarannya menuju kawasan area hutan sekitar desa yag disebut Tangga Batu. Di area ini Hj Nurhidayah menikmati suasana hutan yang masih asri, sembari memungut buah durian yang jatuh.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengaku jika hal ini adalah pengalaman menarik yang jarang didapatkan di tempat lain. Suasana hutan yang masih rapat, bisa langsung menikmati durian yang baru jatuh dari pohonnya. Tidak hanya durian, buah-buah lokal khas Kalimantan juga mudah sekali didapatkan seperti “krantungan” dan “mpak-mpak’an”.
Dalam kesempatan ini, Hj Nurhidayah berharap masyarakat tetap menjaga kebun-kebun dan hutan yang ada. Hj Nurhidayah mengatakan jika kekayaan alam ini adalah aset bagi masyarakat. Dirinya mengaku akan terus memetakan potensi-potensi yang ada di berbagai desa, termasuk di Arut Utara ini.
“Ini bisa kita kemas menjadi wisata duren misalnya, yaitu wisata minat khusus,” kata Hj Nurhidayah. Karena itulah Hj Nurhidayah akan terus mendukung dengan cara penguatan di bidang infrastruktur.
Seperti diketahui jika Pemkab Kobar terus membangun jalan penghubung antar desa melalui berbagai pola, baik itu yang bersumber dari pemerintah maupun konsorsium perusahaan. Tidak hanya jalan, aliran listrik juga terus digenjot, di minggu ke 3 bulan ini akan mulai masuk ke 3 desa, yaitu Gandis, Kerabu dan Sukarami dan secara bertahap akan terus didorong ke desa-desa yang belum teraliri. Hj Nurhidayah berharap jika semua program-program pembangunan yang dikerjakan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. (prokom kobar)