Luncurkan Program OPAL, Plt. Kepala DKP Kobar di Akhir Masa Tugas

Plt. Kepala DKP Kobar, Ir. Bahtiar dalam sambutannya meminta Wakil Bupati Kobar untuk mengikuti panen perdana tanaman OPAL sekaligus mohon diri karena akan memasuki purna tugas per 1 Mei 2019 (25/4/2019). (dkp kobar)

MMC Kobar - Plt.Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Ir. Bahtiar meluncurkan program Obor Pangan Lestari (OPAL) di Halaman kantor DKP pada Kamis, (25/4/2019). Kegiatan panen perdana yang bertepatan dengan acara Lomba Cipta Menu (LCM) Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah.

Program OPAL ini sendiri sudah mulai dilaksanakan oleh ASN DKP Kobar sejak awal 2019 sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program yang dikembangkan pemerintah pusat untuk mencegah stunting selain Kawasan Pangan Rumah Lestari (KPRL). Adapun tanaman yang harusnya dibudidayakan yaitu komoditas sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, buah serta sayuran.

(Baca Juga : Sebaran Hoaks Ganggu Stabilitas Ekonomi Nasional dan Minat Investasi)

DKP Kobar sendiri menanam tanaman sayur daun seperti bayam, sawi dan selada, tanaman sayur batang seperti kangkung dan seledri serta tanaman sayur buah seperti lombok, tomat dan labu. Dalam jangka panjang, jika dijalankan oleh masyarakat luas melalui gerakan masyarakat (germas) OPAL, program ini diharapkan dapat meningkatkan penyediaan sumberdaya pangan keluarga B2SA, meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga, meningkatkan akses pangan keluarga, konservasi sumberdaya genetik lokal serta mengurangi jejak karbon dan emisi gas pencemar udara.

Ir. Sumiyati, selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan ketika dimintai keterangan menyatakan bahwa program KPRL dan OPAL memiliki prinsip dasar yang sama yaitu pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan serta diversifikasi atau penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal.

“Bedanya, KPRL itu dikembangkan pada lahan masyarakat. Sementara OPAL dikembangkan pada lahan perkantoran atau lembaga pemerintah sebagai wahana edukasi percontohan bagi masyarakat,” tambahnya.

Plt. Kepala DKP, Ir. Bahtiar sendiri selalu terlibat aktif dalam pelaksanaan program OPAL ini. “Ya, anggap sebagai kenang-kenangan sebelum saya purna tugas bahwa inilah program yang kita kembangkan bersama di DKP. Jadi sekarang sudah bisa dilihat langsung bahwa DKP Kobar telah merintis pemanfaatan lahan pekarangan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Beliau juga menghimbau agar kedepannya SKPD lain di lingkup Pemda Kobar dapat mengikuti program ini demi mendukung pencegahan stunting. “Terutama yang kantornya banyak dikunjungi masyarakat ya, biar mereka bisa terinspirasi dan mulai memanfaatkan lahan pekarangannya untuk pemenuhan gizi keluarga,” tambahnya.

Program OPAL merupakan salah satu upaya Kementrian Pertanian untuk membangun ketahanan pangan nasional yang dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Jadi, mari bersama kita manfaatkan lahan pekarangan sebagai aset keluarga untuk memenuhi pangan di Kobar. (sinta/dkp kobar)