Lewat Vicon, Dinas PMD Kobar Ikuti Bincang Santai Online Sinergi Membangun 1000 Desa Digital
- penulis DPMD Kobar
- Jumat, 12 Juni 2020
- dibaca 707 kali
MMC Kobar - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Masyarakat pada Jumat (12/6) mengikuti video conference (vicon) yang diadakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmifrasi (Kemendes PDTT).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh partispan Bumdes seluruh Indonesia dan dipandu oleh Senly Mega dari Kemendes PDTT). Sesi vicon kali ini membahas tentang pemanfaatan sosial media untuk mempromosikan hasil Bumdes.
(Baca Juga : Pastikan Mobilitas Masyakarat Lancar, Kapolres bersama Kadishub Kobar Monitoring di Jalan Ahmad Saleh)
Sebagaimana diketahui dari awal perkembangan sosial media hanya untuk jejaringan pertemanan dan relasi saja, namun saat ini social media dimanfaatkan untuk melakukan perluasan pasar. Saat ini penggunaan internet di indonesia tahun 2020 dari total populasi 272,1 Juta, mobile phone connections 338.2 juta (124% dari total populasi), internet users 175,4 juta (64% dari total populasi), active social media users (IG, FB,Twiter, Path sebanyak 160 Juta , 59% dari total populasi (sumber:https:/datareportal.com/).
Pemanfaatan sosial media saat ini sudah banyak dilakukan di Kota-kota besar, diantaranya pemanfaatan platfom sosial media untuk profilling desa,seperti di desa Madopo Timur Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara yang menampilkan profil daerahnya, hasil pemanfaatan platform sosial media untuk promosi seperti di Bumdes Puri Mataram yang menampilkan wahana wisata dan kuliner di akun IG nya, pemanfaatan platform marketplace untuk berjualan (Bukalapak, tokopedia, shopee) dan ada juga WA – Store sebagai Pilihan pemasaran produk lokal seperti di Bumdes Au Wula Desa Detusuko Kecamatan Detusuko Barat Kabupaten Ende NTT yang menampilkan dan menyediakan aneka sayuran dan buah dengan sistem pemabayaran COD di profil store nya.
Direktur Jenderal PDTT, Samsul widodo yang bertindak sebagai narasumber bincang santai sinergi membangun 1000 toko online desa menyampaikan bahwa tingkatan desa digital terbagi menjadi literasi digital dan internet dasar.
Pertama, literasi digital, yakni desa mulai memanfaatkan internet untuk membangun website desa secara sederhana, masyarakat sudah mulai menggunakan internet untuk cakupan yang lebih luas, seperti berdagang melalui sosial media, menonton film dsb (penetrasi marketplace besar sudah bisa mulai masuk seperti Tokopedia, shopee, dll), WA menjadi salah satu jalur komunikasi utama, lebih sering digunakan dibandingkan telepon dan sms konvensional.
Kedua, internet dasar, masyarakat desa baru dilengkapi dengan internet secara keseluruhan dan mulai menggunakan intenet dalam konteks sederhana, seperti media social (facebook) ataupun konteks entertainment lainnya.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Kobar melalui Kasi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa menyampaikan bahwa dari total 76 Bumdes yang ada di Kabupaten Kobar ini masih jarang yang produksi, kebanyakan dari mereka usaha menjual barang jadi seperti sembako , ATK , LPG dan BBM dan target mereka hanya masyarakat sekitar saja. Seperti di Bumdes Sejahtera Mulya Desa Sidomulyo Kec Pangkalan Banteng, Bumdes yang berdiri sejak Juli 2016 ini menjual sembako, ATK, bibit sayuran hanya untuk masyarakat sekita saja.
“Namun ada satu Bumdes yang saat ini sudah mulai memasarkan hasil produknya di profiling desanya, yakni Bumdes Karya Jaya Abadi di Desa Amin Jaya. Bumdes yang berdiri sejak bulan Maret Tahun 2014 ini memiliki beberapa unit usaha di sektor pengadaan barang dan jasa, diantaranya adalah Unit Paving Block, Unit Layanan BRILink, Unit Penukaran Replas (TBS), Unit Pengelolaan Jalan Kebun, dan Unit Konveksi,” terangnya.
Besar harapan jika desa mempunyai toko online desa nantinya syaratnya hemat penggunaan data internet (menghargai pelanggan yang mengakses internet mempergunakan paket data, terutama bagi wilayah dengan koneksi internet yang terbatas), harus design tampilan dan fungsional sederhana dan mudah digunakan oleh customer, mudah bagi pengelola toko untuk mengganti semua informasi yang ada ditokonya, pengelola toko mudah untuk mengelola order dari customer prinsip utama adalah sederhana, mudah, cepat , ringkas, swakelola supaya toko online berumur panjang. (dpmd kobar)