Kreativitas, Tingkatkan Nilai Produk di Festival Tanjung Puting 2018

MMC Kobar - Berlimpahnya bahan baku pengolahan souvenir di Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan sebuah peluang ekonomi kreatif bagi perajin di Sanggar Arut Selaman Pangkalan Bun.

Selain aktif  melestarikan kesenian daerah melalui tari-tarian, anggota sanggar  juga mengembangkan diri dengan mengolah kerajinan bernuansa lokal berupa souvenir. Berbagai aksesoris seperti kalung, gantungan kunci, miniatur kecapi yang berbahan dasar dari kayu, tulang dan fosil dapat dijadikan sebagai souvenir khas kotawaringin Barat.

(Baca Juga : Dishub Kobar Wajibkan Truk Pengangkut Pasir Gunakan Penutup Bak)

"Potensi bahan baku berupa limbah kayu yang banyak ditemukan di Kotawaringin Barat kami usahakan meningkatkan nilainya dengan diolah menjadi aksesoris/souvenir, dan kami bertujuan juga memberdayakan para pemuda yang mau terlibat dalam usaha ini agar mereka mendapatkan tambahan penghasilan serta menjauhkan dari pergaulan yang buruk serta narkoba," ujar Jono salah satu penggagas kerajinan di Sanggar Arut Selaman.

Selama dua hari penyelenggaraan, sanggar yang baru berdiri pada tahun 2017 ini terus mencoba menggali dan meningkatkan kesadaran para pemuda Kotawaringin Barat untuk terus mencintai dan melestraikan seni dan budaya lokal melalui penampilan tarian di panggung dan pameran produk kerajinan souvenir di stand Festival Tanjung Puting 2018. Melalui Festival Tanjung Puting ini, Pemerintah Kabupaten Kobar mengangkat berbagai kekayaan seni dan budaya lokal agar lebih dikenal dan menambah nilai jual potensi wisata di Kabupaten Kobar. (Antonnyo Aram)