Kominfo Siap Cetak SDM Andal Untuk Adaptasi dengan Revolusi Industri 4.0

Peserta pameran menyampaikan presentasi kepada pengunjung Pameran Startup 018 di ICE Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (13/9). Acara yang diselenggarakan Sinar Mas Land bekerja sama dengan Alpha Momentum tersebut bertujuan menjadikan wadah mempertemukan perusahaan-perusahaan "startup" teknologi dan digital di Indonesia yang inovatif dan revolusioner, serta sebagai sarana unjuk gigi perusahaan "startup" nasional untuk menarik minat para investor. (antarafoto)

Jakarta, Kominfo - Revolusi Industri 4.0 saat ini telah ramai diperbincangkan di seluruh negara, salah satunya Indonesia. Perubahan tersebut dinilai bisa membuat sumber daya manusia (SDM) akan bersaing dengan teknologi yang otomatis memiliki berbagai konsekuensi.

Oleh karena itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Indonesia ke depannya juga akan banyak menghadapi tantangan, salah satunya adalah jumlah talenta atau SDM yang siap dengan perubahan digital ekonomi sebagai bagian dari revolusi industri 4.0.

(Baca Juga : Pj Bupati Budi Santosa Hadiri Panen Padi dan Dialog dengan Petani di Desa Karang Sari)

“Talenta SDM menjadi isu yang utama, nah di situlah yang harus diantisipasi, sebelum teknologi tersebut masuk,” ujar Menteri Rudiantara saat berbincang di tayangan Prime Talk Metro TV, Kamis (18/10/2018). 

Dalam tayangan bertema Antisipasi Indonesia Menghadapi Era Ekonomi Digital dan Revolusi Industri 4.0, Menteri Rudiantara menyebutkan, pekerjaan yang ada saat ini adalah melatih SDM untuk mentransformasinya menjadi bagian dari perubahan revolusi industri 4.0 yang terjadi. Hal ini supaya pekerjaan yang ada tidak hilang begitu saja.

“Contohnya 3D printing, kita ada program 1 juta rumah. Properti dari luar negeri masuk ke Indonesia yang nantinya dia bisa mencetak atau print rumah dalam bentuk tiga dimensi, 1 rumah dalam sehari. Lalu kemana tukang aduk semen, tukang pasir? Saya katakan tidak usah takut, kita training jadi operator printer,” ucap Menteri Rudiantara.

Menteri Rudiantara mengungkapkan, kementeriannya telah berdiskusi dengan Microsoft Indonesia terkait revolusi industri 4.0. “Saat ini Indonesia kesulitan mencari talenta level teknisi. Terus opsinya apa? Impor dari luar? Padahal di dalam negeri juga banyak potensi. Sehingga kita harus create program untuk teknisi di beberapa teknologi yang akan memasuki industri 4.0,” ujar Menteri Rudiantara.

Selain itu, Menteri Rudiantara menilai, untuk optimalisasi SDM di dalam negeri salah satunya dengan cara memanfaatkan badan usaha atau Public Private Partnership (PPP). 

“Kementerian Keuangan mendorong hal ini kok. Bikin rumah sakit sekalipun sekarang harus struktur PPP. Proyek Kemenkominfo yaitu satelit Palapa Ring juga terstruktor oleh PPP,” kata Menteri Rudiantara.

Sedangkan Kemenkominfo saat ini sudah membuat program beasiswa bersertifikat untuk generasi milenial dengan kuota 1.000 peserta bernama Digital Talent. Program pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam negeri yang berkualitas di bidang teknologi digital. **