Kominfo Ajak Anak Muda Buat Konten Promosi Wisata Lokal

Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum Henri Subiakto ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional dan Lokakarya School of Influencer di Kantor Walikota Depok, Sabtu (23/03/2019). - (AYH)

Depok, Kominfo - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum Henri Subiakto mengajak peserta Lokakarya School of Influencer untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Menurutnya banyak daerah yang bisa maju karena warganet bisa membantu mempromosikan lokasi wisata yang menarik.  

"Para pembuat konten menampilkan berbagai lokasi-lokasi wisata menarik di daerahnya. Banyak daerah bisa maju karena netizennya sering mempromosikan apa-apa yang menarik di daerahnya," ungkap Henri Subiakto ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional dan Lokakarya School of Influencer di Kantor Walikota Depok, Sabtu (23/03/2019).

(Baca Juga : Dishub Kobar Bersama Instansi Terkait Lakukan Pemeriksaan Suhu Tubuh Penumpang di Pelabuhan Panglima Utar Kumai)

Henri Subiakto mengajak anak muda selalu memproduksi konten-konten yang baik. Menurutnya, mengatakan kemajuan teknologi telah mampu menjadikan setiap pengguna internet sebagai produsen konten.  "Sayangnya justru sekarang ini lebih banyak produksi pesan-pesan buruk atau sampah, isinya hoax, ujaran kebencian," kata Henri.

SAM Bidang Hukum menyayangkan banyak konten yang dibuat merupakan konten yang negatif. Pasalnya, konten itu membuat banyak orang berpikiran pesimis terhadap masa depan bangsa.

Menurut Henri Subiakto, di era sekarang ini keberadaan media sosial mampu membuat seseorang menjadi terkenal melalui berbagai karya kreatif. "Orang kalau berkreasi bisa menjadi artis di dunia medsos," ujarnya.

Era teknologi digital, telah mengubah kehidupan. Bahkan ponsel pintar saat ini telah menjadi kepanjangan hidup manusia. "Orang Indonesia hanya dapat dipisahkan dari hp selama 7 menit. Aktivitas kita sekarang semua ada di hp," ungkap Henri.

Namun demikian, SAM Kominfo Bidang Hukum mengingatkan agar para pengguna internet untuk berhati-hati dalam menyebarkan konten karena seluruh jejak digital akan selalu tercatat dan tidak pernah hilang. "Teknologi digital memberikan kesempatan untuk berkarya, tapi juga bisa menjadi jebakan untuk masa depan karena dia akan mencatat semua perilaku kita," katanya.

Henri mengakui jika teknologi digital ada yang digunakan untuk kejahatan. Meskipun demikian, SAM Kominfo Bidang Hukum menyebut kejahatan digital mudah dicari oleh kepolisian. "Apa yang anda lakukan ketika online google merekam. Dunia digital adalah dunia yang sangat transparan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Henri Subiakto meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam melindungi keamanan data pribadinya di internet. "Teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif. Manfaatkan teknologi untuk hal-hal yang produktif," tandas Henri.

School of Influencer merupakan inisiatif bersama Kementerian Kominfo dengan Gerakan Literasi Digital untuk membangun literasi digital di kalangan warganet. Inisiatif itu menyasar anak-anak muda Indonesia untuk memproduksi konten kreatif seperti video, gambar, artikel, blog atau vlog yang positif di Internet. Melalui inisiatif itu, Kementerian Kominfo mendorong pengembangan konten positif di Internet. 

Acara yang diikuti oleh 300 anak muda, mahasiswa, dan warga Depok itu juga dihadiri Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok Elly Farida, Keluarga Digital Indonesia (KuGI), serta komunitas literasi digital di Depok anggota dari Siberkreasi, KISA dan KISA Muda. (adhi)

Sumber : www.kominfo.go.id