Kerahkan Brigade Alsintan untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

MMC Kobar - Perkembangan industri yang dibarengi peningkatan kebutuhan tenaga kerja, menjadi salah satu penyebab bergesernya tenaga kerja di sektor pertanian ke sektor industri. Disisi lain pembangunan industri dapat menggeser lahan pertanian produktif menjadi lahan industri. Fenomena pengurangan jumlah tenaga pertanian kerja di perdesaan dan minat generasi muda terhadap sektor pertanian menurun menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), khususnya dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan pada masa mendatang. Mengantisipasi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengolahan tanah sekaligus meningkatkan minat generasi muda pada dunia pertanian, serta untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani, Sejak tahun 2017 lalu DTPHP Kobar telah menyiapkan brigade alsintan pra dan pasca panen sebagai upaya modernisasi melalui mekanisasi pertanian.

Brigade alsintan merupakan tim yang memonitor penggunaan alsintan setiap harinya. Brigade akan memonitor jika ada alsintan yang tidak optimal maka alat dipindah ke kelompok tani tetangganya. Brigade alsitan nantinya memiliki jaringan komunikasi melalui whatsapp group untuk memantau mobilitas traktor. Dimana tiap brigade memonitor beberapa unit traktor di tiap kelompok tani, dengan demikian peralatan akan lebih optimal kerjanya, lahan tergarap lebih luas dan efisiensi waktu petani lebih maksimal

(Baca Juga : Damkar Kobar Siap Berkompetisi dalam NFSC 2024 pada HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Indonesia)

Kabid Prasana dan Sarana Penyuluhan (PSP) DTPHP Kobar Suryati mengatakan bahwa konsep dasar mekanisasi pertanian harus diusahakan optimal antara tujuan pertumbuhan dan pemerataan, sehingga tujuan mekanisasi pertanian dapat tercapai. Selain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja bidang pertanian, pemanfaatan mekanisasi diharapkan mampu untuk mempercepat proses budidaya dan pasca panen yang efektif dan efisien.

Beliau menambahkan pengelolaan brigade alsintan dimaksudkan sebagai task force dalam bentuk pendampingan kegiatan olah tanah, tanam dan panen secara serempak yang dilakukan kelompok tani di Kobar. Dengan dibentuknya brigade alsintan, diharapkan penggunaan alat-alat pertanian lebih optimal. Jika selama ini alsintan hanya dimanfaatkan oleh kelompok tani yang menerima bantuan saja, maka dengan adanya brigade alsintan ini nanti, semua petani dan kelompok tani di Kobar dapat memanfaatkan alsintan dengan sistem pinjam pakai kepada brigade alsintan. Selain itu dengan adanya brigade alsintan tenaga kerja pertanian dapat ditingkatkan produktivitasnya, terutama yang mengalami kesulitan dalam mengolah lahan dan menarik minat generasi muda terhadap dunia pertanian. Sehingga lahan-lahan pertanian di Kobar tidak beralih fungsi disebabkan kurangnya alsintan dan tenaga kerja.

Ketersediaan alat dan mesin pertanian yang siap dioperasikan brigade tahun ini antara lain: 3 unit excavator, 4 unit traktor roda empat, 79 unit hand traktor roda dua, 64 unit pompa air, 8 unit rice transplanter, 14 unit alat tanam jagung. (Syarif HD/DTPHP)