Kembangkan Teknologi Alternatif Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, Pemkab Kobar Gandeng Balitbang Kementan RI

Bupati Kobar Hj Nurhidayah saat acara syukuran Panen padi di Desa Sebuai Kecamatan Kumai, Sabtu (18/1). (foto : prokom kobar)

MMC Kobar - Syukuran Panen Padi Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar Di Desa Sebuai Kecamatan Kumai yang dihadiri Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) beserta jajarannya di Desa Sebuai, Sabtu (18/1) merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pangan. Mengingat beberapa tahun terakhir ini, produksi pangan di Kabupaten Kobar turun drastis akibat adanya kebijakan larangan membuka lahan dengan cara membakar.

Sementara itu penggunaan alat dan mesin pertanian yang telah didistribusi oleh Kementerian Pertanian RI belum mampu mengatasi semua permasalahan pembukaan lahan, mengingat kondisi lahan pertanian di Kabupaten Kobar merupakan lahan gambut dan masih banyak tunggul, sehingga pemanfaatan alat mesin pertanian belum bisa optimal.

(Baca Juga : Masyarakat Antusias Hadiri Penutupan FBMBA 2024)

Untuk menjawab permasalahan tersebut, Pemkab Kobar melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) bekerjasama dengan Balitbang Kementan RI yakni Balai Penelitian Sumber Daya Lahan Pertanian mencari teknologi alternatif dalam mengatasi pembukaan lahan.

“Budidaya tanaman padi dapat dilakukan tanpa harus membakar lahan, dan adanya aturan larangan membakar lahan tidak lagi menjadi kendala bagi petani,” ungkap Bupati Kobar Hj Nurhidayah dalam sambutannya.

Demplot pembukaan lahan tanpa bakar yang dilaksanakan tahun 2019 lalu seluas 6 ha, yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain di Desa Kumpai Batu Atas, Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kecamatan Arut Selatan dan Desa Sebuai Kecamatan Kumai.

Kegiatan yang diawali dengan survey dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian efektifitas decomposer di Desa Natai Baru dan Desa Kumpai Batu Atas serta Desa sebuai Kecamatan Kumai pada Tahun 2017 dan penandatanganan Mou antara Pemkab Kobar dengan Balitbang Kementan RI tentang penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian/kegiatan demplot pembukaan lahan tanpa bakar serta bimbingan teknis pengelolaan tanpa bakar di Desa Kumpai Batu Atas dan pendampingan pengelolaan /pengendalian air irigasi yang dilaksanakan dengan pembuatan mini folder seluas kurang lebih 64 ha.

Demplot pembukaan lahan tanpa bakar ini sekaligus merupakan percontohan bagi petani di wilayah Kobar pada umumnya dan Desa Sebuai khususnya sebagai solusi pengembangan teknologi alternative pembukaan lahan tanpa bakar dari larangan aturan membakar lahan dan untuk mendukung upaya khusus (upsus) swasembada pangan.

“Sehingga kedepan tidak ada lagi kasus kasus pembakaran lahan, apalagi harus berhadapan dengan hukum. Bertani dengan tidak harus membakar lahan bukan merupakan sesuatu yang mustahil dan bisa kita lakukan dengan syarat bahwa budaya bertani tidak lagi hanya bertanam satu tahun satu kali tetapi harus dilakukan secara terus menerus,” terang Hj Nurhidayah.

Dalam acara temu lapang dan syukuran panen padi tersebut, Bupati Kobar juga menyampaikan agar potensi pertanian di Desa Sebuai terus ditingkatkan, mengingat wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai wilayah mina agro wisata yaitu kawasan perikanan  dan pertanian yang mendukung pariwisata di wilayah Kotawaringin Barat. (nunik/dtphp kobar)