Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, Polres Kobar Gelar Dialog Bersama Dinas Kominfo dan PWI Kobar

Puluhan personil Polres Kobar tengah mengikuti Dialog Interaktif Polres Kobar bersama Dinas Kominfo dan PWI Kobar, di Aula Satya Haprabu pada Kamis (17/10). (humas diskominfo kobar)

MMC Kobar – Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Polres Kotawaringin Barat menggelar Dialog Interaktif bersama Dinas Kominfo dan PWI Kobar dengan Tema "Tangkal Hoax Menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019” di Aula Satya Haprabu Polres Kobar, Kamis (17/10) lalu.

Kapolres Kobar, AKBP Arie Zulkarnain Sirait yang membuka dialog mengungkapkan saat ini kebanyakan orang masih belum dewasa bermedia sosial, sehingga sering menyebarkan hoax atau berita bohong yang dapat mengganggu Kamtibmas.

(Baca Juga : Presiden: Persatuan dan Kerukunan Harus Terus Dijaga)

“Polres Kobar telah membentuk Potroli Cyber yang bertugas memantau dan memonitoring akun-akun media sosial di Kabupaten Kobar yang menyebarkan hoax untuk tujuan memecah belah bangsa,” tegas AKBP Arie.

Diharapkan melalui dialog interaktif ini, lanjut AKBP Arie, petugas polisi yang tergabung dalam Patroli Cyber dapat menggali lebih dan membedakan mana yang termasuk konten yang bersifat positif dan mana konten yang negatif.

“Harapannya personil kami lebih mumpuni dalam menangkal berita berita bohong atau hoax di media sosial,” pungkas AKBP Arie.

Kepala Dinas Kominfo Kobar yang diwakili oleh Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik, Febri Sri Hartini dalam kesempatan yang sama menyampaikan perlunya literasi media bagi seluruh pengguna media sosial.

“Saat ini, era keterbukaan informasi, yang artinya tidak ada sekat informasi. Dampak positifnya, masyarakat dapat mengakses informasi dari mana saja sesuai kebutuhan. Namun jika tidak bijak bermedsos dapat menjadi bumerang yang berbahaya,” terang Febri.

Kemudian, lanjut Febri, pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam bermedia sosial diperlukan literasi media (melek media). Manfaatnya dengan literasi media, masyarakat dapat lebih bijak menggunakan medsosnya untuk hal-hal yang bersifat postif.

“Jangan mudah percaya dengan konten-konten yang ada di medsos, karena itu dibuat dengan tujuan tertentu, terutama bagi kalangan remaja yang mudah terpengaruh. Untuk itulah diperlukan literasi media,” lanjut Febri kepada puluhan personil Polres Kobar yang hadir.

Di akhir kegiatan yang dihadiri puluhan personil Polres Kobar ini, peserta diajak untuk berdialog langsung dengan kedua narasumber untuk menggali informasi lebih dalam mengenai materi yang telah disampaikan. (humas diskominfo kobar)