Indonesia Butuh Lebih Banyak Perempuan-Perempuan Pengusaha
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Senin, 08 Oktober 2018
- dibaca 870 kali
Padang, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengemukakan, yang namanya perempuan pengusaha sebenarnya itu lebih gigih dari pengusaha laki-laki, lebih ulet, lebih teliti. "Kalau ngitung itu lebih teliti, dan lebih hitungan. Mengeluarkan terpaut 1.000 tidak mau. Terpaut 2.000 enggak mau, enggak mau. Ini sebetulnya modal besar bagi seorang pengusaha untuk sukses. Tangguh, ulet, gigih, teliti, dan hitungan,” kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Rakernas IWAPI) XXVIII, di Hotel Grand Inna, Padang, Sumatra Barat, Senin (8/10/2018) sore.
Oleh sebab itu, Presiden percaya Indonesia membutuhkan makin banyak perempuan-perempuan pengusaha kalau ingin ekonomi kita maju. Kalau ingin maju, tegas Presiden, Indonesia membutuhkan makin banyak perempuan menjadi pengusaha.
(Baca Juga : Deklarasi dan Pengukuhan 4 SPR, Bupati Hj Nurhidayah : Kobar Diharapkan Jadi Daerah Lumbung Ternak)
Presiden sependapat dengan Ketua IWAPI Nita Yudi, bahwa 49 persen pengusaha perempuan bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan Presiden menilai UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi kita yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.
“Saya ingin menyampaikan bahwa banyak sekali dari UMKM kita yang dimiliki dan dijalankan oleh perempuan. Artinya, kalau perempuan pengusaha di Indonesia ini semakin maju berarti ekonomi Indonesia juga akan semakin maju,” tutur Presiden .
Pasar Ekspor
Pemerintah, lanjut Presiden, dalam menghadapi persaingan ekonomi ke depan Indonesia membutuhkan makin banyak pengusaha, pengusaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan, pengusaha yang tidak hanya kuat usahanya di pasar dalam negeri tapi juga kuat untuk pasar-pasar ekspor.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak kepada anggota IWAPI agar berani mengarahkan produk-produknya ke pasar ekspor.
“Enggak usah ragu, karena pasar itu ada segmentasi yang beda-beda, ada segmentasi atas, ada segmentasi tengah, ada segmentasi bawah, ada macam-macam,” terang Presiden seraya mencontohkan, seperti garmen ada yang untuk kelas atas, kelas tengah, ada kelas bawah.
Pembukaan Rakernas IWAPI ini ditandai dengan pemukulan gendang tabuik oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri PPPA Yohana Yembise, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayinto, dan Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi.
Tampak hadir ini antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, dan Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi.