Hijaukan Sempadan Pantai Keraya Melalui Penanaman Pohon Mangrove
- penulis DLH Kobar
- Selasa, 09 Juli 2019
- dibaca 1461 kali
MMC Kobar - Hutan Mangrove yang merupakan salah satu penyangga garis pantai kian hari kian rusak. Dari 3,49 juta hektar hutan Mangrove di Indonesia (21% total luas Mangrove dunia) ada 1,82 juta hektar yang mengalami kerusakan.
Mengingat pentingnya peran dan fungsi hutan Mangrove bagi Bumi, berdasarkan Perpres Nomor 73 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove dan diatur kembali melalui Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 4 tahun 2017 Tentang Kebijakan Strategi, Program Dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional, maka dilakukan kegiatan Aksi Penanaman Serentak Mangrove di 12 Provinsi di Indonesia pada Selasa (09/07/19) dengan tajuk “Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana” yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja.
(Baca Juga : Kunker ke Kobar, Kepala BNN Provinsi Kalteng Sampaikan 6 Rencana Aksi Nasional P4GN)
Adapun Provinsi yang terpilih sebagai lokasi penanaman Mangrove yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, dengan jumlah penanaman di tiap Provinsi masing-masing sebanyak 5.000 batang bibit Mangrove.
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan salah satu dari 12 Provinsi yang terpilih dan satu-satunya provinsi di pulau Kalimantan yang ditunjuk. Untuk Provinsi Kalteng dipusatkan di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sebagai lokasi penanaman.
Aksi penanaman pohon Mangrove di Desa Keraya dibuka langsung oleh Bupati Kobar, Hj. Nurhidayah, S.H., M.H dan dihadiri oleh Kepala BPDASHL Kahayan, Ir. Supriyanto Sukmo Sejati, M.Si., unsur Forkopimda Kabupaten Kobar, Kepala SOPD, jajaran pemerintahan Kecamatan Kumai dan organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta komunitas peduli lingkungan dan unsur elemen masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Kobar mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Kobar agar ikut serta dalam menjaga dan memelihara hutan khususnya hutan Mangrove. Dengan adanya partisipasi tersebut Bumi kita dapat terselamatkan walaupun secara perlahan-lahan.
“Bumi dan alam sekitarnya selama ini telah menjaga kita dengan baik, bahkan telah memberikan kontribusi buat pembangunan, sudah saatnya kita untuk menjaga bumi agar bencana alam yang selama ini terjadi tidak akan terulang lagi,” tandasnya.
Secara nasional aksi penanaman pohon Mangrove serentak dipusatkan di Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Provinsi Kalteng yang dihadiri oleh Ibu Negara dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (karlan08/dlhkobar)