Dorong Pengembangan Iklim Investasi, DPMPTSP Kobar Laksanakan Pemetaan Potensi Daerah di 6 Kecamatan

Kegiatan pemetaan potensi daerah di wilayah Desa Kumpai Batu Atas dan Desa Natai Baru Kecamatan Arut Selatan, Senin (15/3).

MMC Kobar - Guna mendorong pengembangan iklim investasi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melaksanakan Kegiatan Pemetaan Potensi Daerah yang dilakukan secara bertahap di Tahun 2021 ini. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 6 kecamatan se-Kabupaten Kobar dan difokuskan pada beberapa desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Potensi tersebut mulai dari sektor primer, sekunder, tersier dan sektor pendukungnya.

Kegiatan Pemetaan Potensi Daerah kali ini dilaksanakan di Desa Kumpai Batu Atas dan Desa Natai Baru Kecamatan Arut Selatan (Arsel) selama 2 hari. Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Arsel, Desa Kumpai Batu Atas mempunyai kurang lebih 11 potensi desa.

(Baca Juga : Rapat Teknis Diklat Paskibraka 2019)

Beberapa potensi yang dilakukan pemetaan antara lain adalah Wisata Tebing Tinggi ± 0,47 Ha, Pengolahan Air dalam Kemasan ± 0,25 Ha dan 1,25 Ha, Buah-Buahan ± 30 Ha, serta Taman Agro Wisata ± 7 Ha. Sedangkan untuk Desa Natai Baru, potensi yang dimiliki kurang lebih 9 potensi, untuk pemetaan potensinya adalah Wisata Air dan Hutan Danau Purun ± 1.500 Ha, Hortikultura ± 10 Ha, serta Budidaya Buah Jambu Citra ± 0,5 Ha.

Menurut Kepala Desa Kumpai Batu Atas, Sarianto bahwa fokus pengembangan potensi yang ada di Desa Kumpai Batu Atas saat ini adalah dari Sektor Pariwisata. Hal ini selaras dengan RPJMD serta master plan Desa.

“Bahkan saat ini pemerintah desa telah merencanakan kerja sama dalam hal pengembangan Wisata di Tebing Tinggi,” tutur Sarianto.

Ditambahkan Agus Supriyanto selaku Kaur Umum dan Perencanaan di Kantor Desa Natai Baru bahwa Desa Natai Baru juga memiliki potensi yang tak kalah menarik yaitu fokus pengembangannya terutama dari Sektor Hortikultura dan Pariwisata.

“Saat ini, masyarakat desa mulai menanam dan mengembangkan berbagai tanaman hortikultura seperti lombok, tomat, jambu citra, pisang, jeruk dan lainnya di lahan yang lebih luas, karena lebih menguntungkan secara ekonomi,” ungkap Agus Supriyanto saat mendampingi Tim di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas PMPTSP Kobar melalui Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Rona Nirmala menjelaskan bahwa pemetaan potensi daerah ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi awal. Data dan Informasi tersebut sebagai bahan dalam pembuatan Peta Potensi Investasi Kabupaten Kobar.

“Harapan kedepannya pemetaan dikembangkan menggunakan GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Geografis. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis," terang Rona Nirmala.

Ke depannya, lanjut Nirmala, setiap Potensi Investasi daerah yang ada di Kabupaten Kobar akan dilakukan pemetaan. Namun demikian, potensi tersebut juga perlu dilakukan kaji lebih mendalam, agar menjadi peluang investasi yang bisa ditawarkan.

Hal ini tentu akan mempermudah para penanam modal baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mendapatkan informasi potensi yang ada secara detail baik offline maupun online melalui website yang tersedia. Dengan begitu, harapannya bahwa perkembangan iklim penanaman modal di Kabupaten Kobart akan terus berkembang. (dpmptsp kobar)