DKP Kobar Gelar Lomba Cipta Menu Beragam

Wabup Kobar, Ahmadi Riansyah didampingi sang istri yang juga merupakan Ketua TP PKK Kobar, Mina Irawati tengah mencicipi makanan yang diperlombakan pada Lomba Cipta Menus B2SA, kamis (24/04). (humas diskominfo kobar)

MMC Kobar - Dalam rangka melestarikan pangan lokal yang berbahan non beras, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Barat bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kobar, Kamis (24/4) menggelar Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal tingkat Kabupaten Kobar tahun 2019.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Ahmadi Riansyah menyampaikan, bahwa tujuan pelaksanaan lomba ini selain untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA dalam peningkatan kualitas hidup, juga untuk meningkatkan kecintaan terhadap makanan khas daerah agar digemari sehingga mampu bersaing dengan makanan modern lainnya.

(Baca Juga : Kinerja Penyaluran Dana Desa dan BLT DD di Kobar Dinilai Sangat Baik)

“Untuk melestarikkan makanan khas daerah, maka ini bukan hanya diperlombakan akan tetapi dilestarikan dan dikampanyekan di masyarakat untuk menjadi makanan khas Kobar yang tidak hanya mempunyai coto manggala saja tetapi juga banyak kreasi yang menjadi ciri khas Masyarakat Kobar,” jelasnya.

Ahmadi Riansyah juga mengatakan bahwa Lomba Cipta Menu B2SA berbasis pangan Lokal diselenggarakan untuk menggali sumber pangan alternatif non beras dengan berbasis budaya lokal sehingga diharapkan Kabupaten Kobar memiliki makanan khas daerah sendiri.

“Dengan dilibatkannya TP PKK Kobar sebagai peserta lomba dan unsur organisasi wanita dari jajaran instansi di Kabupaten Kobar diharapkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat agar jangan tergantung konsumsi beras," tambahnya.

Sementara itu Ketua TP PKK Kobar Mina Irawati mengatakan, kegiatan lomba sebagai ajang untuk mensosialisasikan kepada masyarakat aneka keragaman pangan yang kita miliki yang berbasis sumber daya lokal.

“Kegiatan ini bukan semata sebagai ajang seremonial saja tetapi sebagai ajang kreatifitas dalam menciptakan menu-menu baru. Tetapi yang paling penting adalah sosialisasi secara langsung kepada masyarakat yang pada umumnya mengandalkan makanan-makanan instan untuk anak-anaknya dan keluarga,” jelas Mina.

Ditambahkannya, dalam membangun kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia sangatlah perlu pola makan sehari hari dengan asupan gizi, bukan ukuran mahal atau status gengsinya bahan makanan tertentu.

"Untuk itu dengan segala kerendahan hati, saya mengajak dan menghimbau kepada semua pihak, instansi pemerintah terkait dan khususnya ibu-ibu ketua organisasi wanita dan ibu-ibu camat selaku ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dapat lebih memperhatikan masalah pangan ini agar generasi sumber daya manusia kita mendatang lebih berkualitas,” tambahnya. (jon manik/humas diskominfo kobar)