Dispursip Kobar Gelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Wilayah 1 Tahun 2025
- penulis Dispursip Kobar
- Rabu, 16 April 2025
- dibaca 27 kali

MMC Kobar - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyelenggarakan Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Tahun 2025 untuk Wilayah 1, yang meliputi Kecamatan Arut Selatan, Kumai, dan Kotawaringin Lama, Rabu (16/4). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 16–17 April 2025, dan dipusatkan di halaman Kantor Dispursip Kobar.
Pembukaan lomba turut dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag Pangkalan Bun, BKPSDM Kobar, Korwil Kerja Satuan Pendidikan Kecamatan Arut Selatan (Arsel) , Korwil Kerja Satuan Pendidikan Kecamatan Kumai, Pengawas dan Perwakilan Kepala Sekolah Wilayah Kecamatan Arsek dan Kumai, Dewan Juri, Guru Pendamping dan Peserta Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Wilayah 1 Tahun 2025.
(Baca Juga : Waspada Gelombang Pasang, BPBD Kobar Cek Kondisi Pesisir Desa Keraya)
Sebanyak 30 peserta dari berbagai Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di wilayah 1 berpartisipasi dalam lomba ini. Kegiatan bertujuan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak melalui media bacaan, khususnya cerita-cerita yang mengangkat nilai budaya lokal. Selain itu, lomba ini juga menjadi sarana penanaman kecintaan terhadap budaya nasional sejak dini.

Acara dibuka secara resmi oleh Kadispursip Kobar, M. Rosihan Pribadi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sportivitas dan semangat belajar. “Dalam sebuah perlombaan, tentu akan ada yang terbaik dan yang belum berhasil. Namun, yang terpenting adalah proses belajar dan semangat untuk terus berkembang. Jadikan ajang ini sebagai pengalaman berharga dalam menumbuhkan karakter yang tangguh dan cinta literasi,” ujarnya.
Dispursip Kobar berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata dalam membentuk generasi muda yang mencintai budaya membaca, menghargai kearifan lokal, dan berkontribusi positif terhadap kemajuan Kabupaten Kobar.
Melalui lomba bertutur ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca anak-anak terhadap buku-buku dan cerita budaya daerah (lokal) serta menumbuhkan kecintaan akan budaya nasional sejak dini.
