Dinkes Kobar Gelar Kegiatan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting di 6 Kecamatan

(Foto Bersama) - Peserta kegiatan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting Tingkat Kabupaten Kobar Tahun 2022 di Kecamatan Arut Utara, Senin (06/06).

MMC Kobar - Untuk memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan dan peningkatan akses rumah tangga 1.000 HPK terhadap intervensi gizi terintegrasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengadakan kegiatan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting Tingkat Kabupaten Kobar Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di 6 Kecamatan, yaitu di Kecamatan Pangkalan Lada (23/05), Pangkalan Banteng (25/05), Kotawaringin Lama (30/05), Arut Selatan (31/05), Kumai (02/06) dan Arut Utara (06/06).

Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan ini terdiri dari 5 orang tenaga kesehatan di tiap Puskesmas dan 1 orang kepala desa/lurah dan 1 orang kader kesehatan tiap desa/kelurahan.

(Baca Juga : RSSI Pangkalan Bun Adakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan )

Kepala Dinkes Kobar melalui Sekretaris Arif Susanto mengatakan pertemuan yang dilaksanakan di setiap kecamatan ini telah menguatkan bagaimana koordinasi, sinkronisasi dan kovergensi di level penanganan intervensi. Sampai ke level pemerintah desa, sehingga bisa dipastikan bahwa gerakan untuk rencana aksi itu bisa terimplentasikan dengan baik di tingkat desa.

(Foto Bersama) - Peserta kegiatan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting Tingkat Kabupaten Kobar Tahun 2022 di Kecamatan Kotawaringin Lama, Senin (30/05).

“Hal yang terpenting dalam penanganan stunting adalah bagaimana kita melakukan sebuah perubahan metode untuk meningkatkan validitas dalam mendapatkan data stunting itu sendiri,” kata Arif.

Arif juga menjelaskan, untuk penanganan lintas sektor karena ada aspek spesifik dan sensitif. Untuk spesifik itu adalah permasalah secara teknis terkait stunting dalam hal teknis kesehatan, dan sensitif adalah dimensi variabel lainnya yang ada di luar lintas sektor itu sangat diperlukan intervensinya secara bersama-sama.

“Sehingga secara spesifik dan sensitif semua tatanan intervensi stunting itu bisa terlaksana dengan baik,” lanjutnya.

Arif juga menambahkan untuk harapan kedepannya agar lebih bagus dalam pemetaan terhadap kasus berbasis prevelensi dan juga harus mengetahui variabel cakupan yang sifatnya spesifik dan sensitif itu secara detail.

“Sehingga kita harus menuntaskan capaian-capaian program itu dengan bekerja sama dengan lintas sektor agar capaian antara faktor spesifik dan sensitif bisa bersama-sama kita tanggulangi. Dengan sumber daya dan forum-forum yang ada kita manfaatkan untuk lebih bersinergi dalam menangani stunting di Kobar," tandasnya.(nisa-dinkeskobar)

Kegiatan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting Tingkat Kabupaten Kobar Tahun 2022 di Kecamatan Arut Selatan (31/05).