Bupati Kobar Dorong Pengembangan Peternakan Ayam Petelur
- penulis Protokol & Komunikasi Kobar
- Sabtu, 20 April 2019
- dibaca 1419 kali
MMC Kobar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) akan terus mendorong optimalisasi usaha peternakan ayam petelur. Hal ini mengingat kebutuhan telur di wilayah Kobar khususnya di Pangkalan Bun sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah seperti Blitar, Tulung Agung, Malang dan sekitarnya.
Salah satu upaya dalam pemenuhan kebutuhan telur yang saat ini sedang dilakukan ialah mendorong pelaku usaha peternakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cara penambahan populasi layer (ayam petelur) di kandang. Upaya strategis lainnya yang telah dilakukan oleh Dinas PKH adalah dengan membentuk Asosiasi Peternak Ayam Petelur. Selain itu juga dilakukan pendampingan penerapan Good Farming Practices (GFP) ayam petelur dengan tujuan efisiensi dan produktifitas usaha.
(Baca Juga : Terima sertifikat TTE, Dishub Kobar Dukung Administrasi Surat Dengan Sistem TTE)
Saat ini dinas PKH juga sedang mendorong upaya fasilitasi promosi pemasaran satu pintu khususnya memanfaatkan Marketplace. Upaya lain yang sedang dikerjakan ialah meningkatkan akses peternak terhadap permodalan dari perbankan.
Usaha sektor peternakan ayam petelur merupakan sub sektor yang memberikan peranan besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dan berbagai keperluan industri. Hal ini diungkapkan Bupati Kobar Hj. Nurhidayah, S.H.,M.H. saat mengunjungi peternakan dan bersilaturahmi dengan peternak ayam petelur di wilayah Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan pada Jum’at pagi (19/4/2019).
Kunjungan Hj. Nurhdiayah kali ini untuk melihat lebih dekat usaha peternakan ayam petelur. Hj. Nurhidayah mengungkapkan jika masyarakat Indonesia dan Kotawaringin Barat khususnya sangat gemar mengkonsumsi telur ayam, terutama ayam ras karena rasanya yang enak serta manfaatnya bagi kesehatan.
Telur ayam merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi yaitu sebesar 13-14%. Dari data yang dimiliki Dinas PKH Kobar, konsumsi telur secara umum (tingkat konsumsi telur ayam, itik, puyuh) di Kotawaringin Barat sebagian besar dipenuhi dari telur ayam ras (91,82%). Populasi ayam petelur saat ini berada di wilayah Pangkalan Bun yang berasal dari 22 peternak, baik itu usaha peternakan perseorangan/mandiri maupun pelaku usaha komanditer termasuk BUMDes.
Pada saat ini, populasi penduduk Kobar cukup padat, apabila diasumsikan setiap warga mengkonsumsi 1 butir telur perhari, maka produksi telur belum sebanding dengan jumlah kebutuhannya. Melihat kondisi ini, Hj. Nurhidayah mengaku akan terus mendorong peningkatan produksi telur di Kobar.
“Mengingat kebutuhan telur yang tinggi bagi masyarakat, telur tentu saja bisa menjadi salah satu komoditas penting yang layak untuk dikembangkan,” ungkap Hj. Nurhidayah. “Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kobar, komoditas telur di Kobar juga diharapkan mampu memenuhi kabupaten di sekitar Kobar, seperti Sukamara, Lamandau, Seruyan dan Kalimantan Barat wilayah selatan (Kec. Manismata, Air Upas, Kab. Ketapang)," lanjut Hj. Nurhidayah.
Dalam kesempatan ini, Hj. Nurhidayah juga mengapresiasi upaya masyarakat Kobar khususnya Asosiasi Peternak Ayam Petelur yang terus meningkatkan produksi telur. Hj. Nurhidayah juga mengajak masyarakat untuk bisa mengambil peluang ini, mengembangkan peternakan ayam petelur, mengingat besarnya potensi di dalam usaha ini. (cristian ribut/prokom kobar)