BPBD Kobar Kembali Tangani Karhutla di Tiga Titik
- penulis BPBD Kobar
- Selasa, 17 Januari 2023
- dibaca 310 kali
MMC Kobar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali melaksanakan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa titik. Lokasi kebakaran pada Senin (16/1) kemarin terjadi di Jalan Ahmad Yani Gang Bungur Kelurahan Baru, Desa Natai Baru Kecamatan Arut Selatan dan Desa Kubu Kecamatan Kumai.
Kepala Pelaksana BPBD Kobar melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Martogi Siallagan mengungkapkan total luasan lahan terbakar kurang lebihnya 7,5 hektar. “Masing-masing untuk di Kelurahan Baru seluas 1 hektar, Desa Kubu 0,5 hektar, dan di wilayah Desa Natai Baru seluas 6 hektar,” ungkapnya.
(Baca Juga : Disperindagkop UKM Survei Harga Barang Pokok di Pasar Tradisonal Pangkalan Bun)
Seluruh personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kobar dikerahkan untuk melakukan penanganan. Regu yang sudah dibagi menuju titik yang telah dipastikan.
“Untuk di wilayah Desa Natai Baru dan Desa Kubu sudah di lokasi. Regu sisanya telah diarahkan untuk melaksanakan penanganan di Jalan Ahmad Yani karena disana termasuk kejadian karhutla,” ujarnya.
Dari pantauan di lokasi, henbusan angin cukup kencang. Akibatnya api semakin meluas dengan cepat. Tim TRC bersama pihak TNI Polri, Tagana, Damkar, Manggala Agni, IAE, Masyarakat Peduli Api (MPA), perangkat desa, hingga masyarakat sekitar bahu membahu melakukan penanganan menggunakan sarana prasarana yang tersedia.
Martogi menambahkan bahwa cuaca beberapa hari terakhir yang cenderung panas juga menjadi faktor kemudahan terbakar.
“Per tanggal 16 Januari 2023, untuk wilayah Kabupaten Kobar tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah masuk dalam kondisi mudah dan sangat mudah. Khususnya untuk di wilayah Kecamatan Arut Utara, Pangkalan Banteng, dan sebagian Kotawaringin Lama serta sebagian kecil di wilayah Kecamatan Kumai,” terangnya.
Karena cuaca masih akan terus terik sampai beberapa hari kedepan, Martogi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa memantau lingkungannya yang notabene sangat mudah terbakar.
“Dimohon juga untuk perangkat desa, MPA, dan masyarakat untuk sama-sama bantu mencegah karhutla. Karena efek kedepannya hanya merugikan kita semua. Jangan membuka lahan dengan membakar,” tegasnya. (bpbd kobar)