BMKG Stamet Klas III Kobar Sebut Musim Hujan Diprediksi Hingga Maret 2019

Prakirawan BMKG Stamet Iskandar Klas III Kobar Rangga Setya Pratama. (Humas Diskominfo Kobar)

MMC KOBAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi (Stamet) Iskandar Klas III Kotawaringin Barat (Kobar) memprakirakan musim hujan di Kobar akan berlangsung dari September 2018 hingga Maret 2019.

“Kobar sudah memasuki musim hujan sejak peralihan kemarin dari September hingga Oktober 2018, sampai Januari hingga Maret 2019 juga masih intens terjadinya hujan,” kata Prakirawan BMKG Stamet Iskandar Klas III Kobar Rangga Setya Pratama, Rabu (21/11).

(Baca Juga : Ruas Jalan Pangkalan Bun - Kolam Masih Terendam Banjir, Dishub Kobar Imbau Kendaraan Angkutan Berat Gunakan Jalan Alternatif)

Menurut data Stamet BMKG Klas III Kobar pada September hingga Oktober 2018, nilai curah hujan di wilayah Kobar maksimum berada pada 90 mm/hari hingga 110 mm/hari. Dan pada Februari hingga Maret 2019 nanti nilai curah hujan di wilayah Kobar diprediksi mencapai 310 mm/bulan.

“Saat ini kita punya data maksimum menunjukkan nilai curah hujan paling banyak di angka 90 mm/hari sampai 110 mm/hari. Nilai curah hujan berada di dalam angka 310 mm/bulan itu justru terjadi pada Februari hingga Maret 2019, itu berdasarkan data normal,” terang Rangga.

Kembali dijelaskannya, pola hujan di wilayah Kobar bersifat equatorial, hal tersebut menunjukkan bahwa di wilayah Kobar memiliki dua pucak musim hujan, dan itu terjadi pada Desember 2018 dan Maret 2019. Selain itu, potensi hujan di wilayah Kabupaten Kobar juga dipengaruhi oleh fenomena badai siklon dan sirkulasi edi di sekitaran Laut Jawa.

“Intensitas hujan justru akan menurun pada November dan akan menanjak naik lagi pada Desember, kemudian berlanjut pada Januari 2019 sampai puncaknya di Maret 2019. Saat ini untuk di wilayah Kobar sebenarnya ada gangguan beberapa cuaca, seperti badai siklon terus kemarin ada namanya sirkulasi edi yang memerangkap sebagian besar uap air di sekitaran Laut Jawa, dan ini mempengaruhi potensi hujan di Kobar,” jelas Rangga.

Ditambahkannya pula, terkait terjadinya potensi banjir, berdasarkan pantauan BMKG Stamet Klas III Kobar biasanya terjadi di wilayah-wilayah utara, yakni di Kecamatan Arut Utara, namun juga perlu diwaspadai untuk wilayah di Kecamatan Kotawaringin Lama.

“Daerah potensi seperti banjir untuk wilayah Kobar, menurut pantauan kami biasanya ada di wilayah-wilayah utara, kemudian untuk wilayah Kotawaringin Lama juga. Dan menurut prakiraan, seminggu hingga dua minggu kedepan intensitas hujan masih cukup tinggi disertai dengan petir kemudian ada potensi angin yang kencang. Waspadai juga daerah-daerah yang memiliki drainase yang buruk, siapkan daerah-daerah resapan untuk mengantisipasi banjir,” tambah Rangga. (Humas Diskominfo Kobar)