BMKG Stamet Klas III Kobar Prediksi Curah Hujan Tinggi sampai dengan Juni 2019

MMC KOBAR -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Iskandar Klas III Kotawaringin Barat (Kobar) memperkirakan berdasarkan data yang dirilis dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOOA) bahwa curah hujan masih cukup tinggi tanggal 18 sampai 20 an bulan Juni 2019 di wilayah Kobar pada khususnya dan wilayah Kalimantan Tengan pada umumnya.

Kondisi cuaca ekstrem kali ini dipengaruhi aktivitas Madden Julian Oscalliation (MJO) pada fase basah yang diprediksi cukup signifikan dalam periode satu pekan kedepan.

MJO sendiri merupakan gangguan awan, hujan, angin, dan tekanan udara yang melintasi kawasan tropis dan kembali ke titik awal dalam kurun waktu rata-rata 30 hingga 60 hari. MJO kerap digambarkan sebagai variabilitas iklim tropis interseasonal (bervariasi setiap minggunya).

(Baca Juga : Rakor Evaluasi Kinerja Desa se-Kecamatan Arsel)

“Adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia sebelah Barat Indonesia yang masuk ke wilayah Indonesia dampaknya karena adanya aliran udara yang intensif maka aliran uap air juga cukup banyak itulah yang menyebabkan hujan cukup banyak intensitasnya pada seminggu terakhir ini, meskipun seharusnya sudah memasuki bulan kemarau, tetapi fenomena ini bukan hanya di Kalimantan tengah atau di Kotawaringin Barat saja tetapi juga berdampak sampai Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang saat ini juga dilanda banjir,” jelas Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Iskandar Klas III Kobar, Slamet Riyadi saat ditemui di kantornya, Kamis (13/6).

Slamet menjelaskan, bahwa fenomena curah hujan cukup tinggi yang terjadi di Kotawaringin Barat tepatnya di Kota Pangkalan Bun memang jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, dari data radar kita curah hujan lebih banyak di wilayah Pangkalan Bun.

“Kami menduga kenapa lebih tinggi curah hujannya dibanding wilayah sekitarnya salah satunya bisa jadi dipengaruhi oleh kondisi dimana daerah yang biasanya lebih panas dari wilayah sekitarnya otomatis penguapan konveksinya lebih bagus,” terang Slamet Riyadi.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan dengan kondisi seperti ini, keterkaitannya dengan kewaspadaan terjadinya banjir di wilayah Kobar, seperti Kotawaringin Lama, Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng.

“Untuk masyarakat secara umum, dengan adanya cuaca yang sedikit ekstrim saat ini, untuk mewaspadai sambaran petir, berteduh saat hujan dan saat banjir mewaspadai aliran listrik, untuk wilayah pesisir tinggi gelombang saat ini kategori menegah yaitu 1 – 1,5 meter, namun untuk wilayah laut Jawa bagian tengah tinggi gelombang 2 meter harus diwaspadai nelayan yang menggunakan kapal yang relatif kecil,” imbaunya.

BMKG sendiri sudah merilis informasi melalui website bmkg.go.id mengenai potensi hujan baik pada hari itu sampai dengan prakiraan lima hari kedepan. (humas diskominfo kobar)