Bappedalitbang Kobar Gelar Bimtek Simpul Jaringan Satu Data Indonesia, Hadirkan Narasumber dari BIG dan ITB
- penulis Bappeda Kobar
- Jumat, 14 Februari 2025
- dibaca 8 kali

MMC Kobar – Dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) operator geoportal Simpul Jaringan Satu Data Indonesia Tahun 2025, Bappedalitbang Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) selama tiga hari, mulai tanggal 12-14 Februari 2025.
Kegiatan yang digelar di Aula Marundau Bappedalitbang ini menghadirkan narasumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta diikuti oleh 37 orang operator dari seluruh perangkat daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat.
(Baca Juga : Pj. Bupati Budi Santosa Resmikan TK Pelita Ibu)
Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Sarah Leila Hanief, Aris Haryanto, Nur Aliyah, Ahmadar Rifa'i, Muhammad Nur Qomari, dan Resy Meilani.
Dalam sambutannya, Kepala Bappedalitbang Kobar, Juni Gultom, menegaskan pentingnya keberadaan simpul jaringan geospasial dalam mendukung pengambilan kebijakan pembangunan berbasis data spasial yang akurat.
“Simpul jaringan geospasial memiliki peran penting dalam pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data geografis. Mulai dari kontur tanah, sebaran penduduk, lokasi rawan bencana, hingga fasilitas publik, semuanya bisa dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran,” ujar Juni.
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan kebijakan satu peta di daerah akan lebih mudah tercapai jika didukung oleh SDM yang mumpuni di bidang geospasial.
“Bimbingan teknis ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan para operator. Data geospasial yang berkualitas akan memberikan dampak besar terhadap efektivitas perencanaan tata ruang, serta mendukung efisiensi penggunaan anggaran daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappedalitbang, Restuningsih, menyampaikan bahwa status koneksi geoportal Kabupaten Kobar saat ini telah terkoneksi dan berada pada status operasional (kuning). Ke depan, pihaknya menargetkan status ini bisa meningkat menjadi optimal (hijau) dan selanjutnya mencapai status unggul (biru).
“Untuk mencapai status unggul sebagai target emas atau golden goal, kita harus bekerja secara kolektif dengan membangun lima aspek penting, yaitu SDM, kebijakan, kelembagaan, teknologi, serta standar data dan informasi,” ungkap Restu.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pimpinan perangkat daerah dalam penguatan SDM, teknologi, serta penyediaan anggaran sebagai pilar utama pengembangan simpul jaringan.
“Tanpa dukungan dari pimpinan OPD, upaya ini tidak akan berjalan maksimal. Maka dari itu, kolaborasi dan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan untuk membawa simpul jaringan Kobar menjadi unggul secara nasional,” tutupnya.