3 KIM Bakal Dibentuk di Desa Sungai Kapitan

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai Saidina. (Humas Diskominfo Kobar)

MMC KOBAR - Ada 5 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang rencananya bakal dibentuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Dimana 3 KIM berada di Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai.

Kepala Desa Sungai Kapitan melalui Kepala Seksi Pemerintahan Saidina menyambut baik rencana pembentukan KIM di Desa Sungai Kapitan oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Kobar.

(Baca Juga : Diskominfo Kobar Adakan Pemutaran Perdana Film Surung Sanda)

"Kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Dinas Kominfo untuk membentuk Kelompok Informasi Masyarakat di Desa Sungai Kapitan. Selama ini Desa Sungai Kapitan belum tersentuh sama sekali tentang pengelolaan informasi. Yang jelas dengan adanya Kelompok Informasi Masyarakat ini, Desa Sungai Kapitan diharapkan dapat lebih maju lagi dalam hal pengelolaan informasi,” ujar Saidina di Desa Sungai Kapitan, Kamis (30/8).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Desa Sungai Kapitan banyak memiliki potensi yang belum diketahui secara luas. Desa Sungai Kapitan memiliki Sentra Industri Kecil dan Menegah pengolahan kerupuk dan amplang, dan belum lama ini perpustakaan desa yang ada di Desa Sungai Kapitan juga meraih penghargaan sebagai perpudes terbaik tingkat nasional. Namun, hal itu belum terpublikasi dengan baik.

“Hal ini lah, yang kami perlukan dalam pengelolaannya. IKM amplang dan kerupuk kalau bisa juga diikutsertakan dalam KIM ini, agar membantu mereka dalam penyebaran informasi pemasarannya,” katanya.

Disamping itu, keberadaan KIM ini sangat penting sebagai mitra pemerintah daerah dalam menyosialisasikan setiap kebijakan yang diambilnya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

Transformasi Perpusdes Pondok Madani Menjadi Pusat Belajar Masyarakat Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perpustakaan Desa (Perpusdes) Pondok Madani Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai berhasil meraih predikat perpusdes terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Penghargaan itu diberikan dalam acara Peer Learning Meeting Perpuseru Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

“Penghargaan ini kita terima, karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh perpusdes selalu melibatkan warga, seperti remaja, ibu-ibu dan UMKM. Kegiatan tersebut juga merupakan permintaan dari warga, seperti  pelatihan memasak, kerajinan, pengolahan kue dan lainnya,” ujar Ketua Perpusdes Pondok Madani Yuhdi Wahyudi ketika ditemui di Desa Sungai Kapitan, Kamis (30/8).

Prestasi ini merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh Perpusdes Pondok Madani, lanjut Wahyudi. Hal itu juga tak lepas dari  pembinaan, pelatihan dan motivasi yang diberikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kobar kepada pengurus perpusdes selama ini.

Wahyudi menjelaskan, perpusdes ini dibentuk untuk meningkatkan kemauan warga supaya menjadikan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat mencari buku dan membaca.

“Sebenarnya perpustakaan sekarang ini, tidak hanya sebagai tempat membaca. Tapi sebagai tempat untuk mencari informasi dan bekreasi, terkadang juga tempat untuk meningkatkan usaha warga,” terangnya.

Dia pun menambahkan, dengan adanya bantuan dari CCFI berupa 3 unit komputer dan pemasangan jaringan internet dari pihak desa, warga menjadi tertarik untuk datang mencari informasi ke perpustakaan.

Wahyudi juga mengatakan, teknologi informasi dan komunikasi ini menjadikan warga dapat dengan mudah menerima dan memberikan informasi secara luas, namun hal itu tidak selalu benar dan baik, belum lagi dampak negatif yang sangat sulit sekali dihindari seperti penyebaran informasi bohong (hoax) dan pornografi. Untuk itu Ia meminta dengan pembentukan KIM ini menjadi jalan untuk melakukan pembinaan kepada Perpusdes Pondok Madani dan warga dalam melakukan aktivitas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut.

“Pelatihan pembuatan website, blog dan penggunaan media sosial selama ini belum pernah kami terima. Semoga setelah pembentukan KIM ini diberikan. Selain itu, baik perpusdes maupun warga juga perlu diberikan pengetahuan tentang penggunaan internet yang baik dan tidak baik, terutama untuk anak-anak. Karena untuk mengontrol penggunaan internet oleh anak-anak tersebut sangatlah sulit,” pungkasnya.

IKM Mase Rachman Terus Lakukan Inovasi

Mase Rachman adalah salah satu perusahaan IKM yang berada di Sentra Industri Pengolahan Kerupuk dan Ampang Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai.

Berbagai torehan prestasi telah didapatkannya, diantara prestasi itu adalah penghargaan penerapan Inovasi Gugus Kendali Mutu Industri Kecil dan Menengah (GKM-IKM) pada tahun 2015 yang lalu, dengan meraih Juara I Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah pada Konvensi GKM-IKM yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalteng. Ditingkat nasional, IKM Mase Rachman juga berhasil meraih juara sebagai IKM Terbaik Kategori Silver dalam penerapan Inovasi GKM-IKM dari Kementerian Perindustrian pada gelaran Konvensi GKM-IKM Tingkat Nasional di Padang, Provinsi Sumatera Barat.

“Kami sangat berterimakasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Fasilitator GKM yang telah membina dan membimbing kami, sekarang ini kami menjadi lebih semangat dalam melakukan usaha. Kami jadi mengerti apa itu inovasi, walaupun itu merupakan hal-hal kecil yang kami lakukan,” ujar Pemilik IKM Mase Rachman, Mase Uleng di Desa Sungai Kapitan, Kamis (30/8).

Mase Uleng sadar bahwa IKM perlu melakukan lompatan-lompatan kecil inovasi agar dapat terus maju dan berkembang untuk menjadi IKM yang berdaya saing. Saat ini, dengan semakin berkembangnya pemasaran melalui jejaring online, IKM Mase Rachman juga ikut aktif memasarkan produknya melalui media online, baik itu melalui media sosial maupun online store.

“Kemaren kita diberikan pelatihan pemasaran online dari Buka Lapak di Palangka Raya, Kami diundang oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengikutinya. Ini hal positif buat kita, kita awalnya tidak tahu akhirnya menjadi tahu dalam sistem pemasaran secara online, selama ini kita hanya melalui Facebook dan WA saja,” bebernya.

Ia pun mengatakan dengan pemanfaatan jejaring pemasaran online ini, keinginan IKM untuk memasarkan produknya lebih luas bukanlah suatu hal yang mustahil dilakukan. Apalagi jika Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kobar juga turut membina IKM melalui KIM. Tentunya hal ini dapat menjadikan IKM di Sentra Industri Pengolahan Kerupuk dan Amplang Desa Sungai Kapitan lebih diketahui keberadaannya secara luas, yang secara tidak langsung juga memberikan dampak positif dalam membangun jejaring pemasaran secara lebih luas lagi.

“Kita sangat ingin sekali, ini sangat menunjang sekali bagi usaha kita. Semoga produk kami menjadi lebih terkenal dan mudah dalam pemasaran nantinya,” katanya. (Humas Diskominfo Kobar)