Wabup Harapkan Lomba Menu B2SA Dorong Wisata Kuliner Kobar

Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah (kanan) didampingi Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kobar, Ida Pandanwangi (kiri) mencicipi kreasi peserta Lomba Cipta Menu B2SA, Kamis (26/7). (Sinta)

MMC KOBAR - Siapa yang tak mengenal McD, KFC, Pizza Hut atau Hoka-Hoka Bento? Franchise makanan luar negeri ini telah mewabah di dunia termasuk Indonesia. Bahkan terlanjur dianggap sebagai makanan high class. Itulah sebabnya Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi bertekad tahun 2018 merupakan tahun kebangkitan produk pangan nasional. Upaya ini terus dilakukan terutama melalui program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, salah satunya dengan Lomba Cipta Menu (LCM) Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal, dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sendiri telah melaksanakan kegiatan ini melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) pada 26 Juli 2018.

Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah ketika menutup puncak kegiatan menyatakan keprihatinan akan serbuan produk pangan dari luar ini terutama di kalangan generasi muda. Sementara makanan lokal kita makin tak dikenal akibat kurang promosi, inovasi dan kreativitas. Kobar sendiri menurut beliau banyak memiliki makanan khas daerah yang enak dan tidak kalah dengan makanan luar. “Semoga dengan adanya kegiatan ini kita bisa membranding makanan khas Kobar dan menjadi pemicu tumbuhnya usaha mikro kuliner dalam rangka menunjang pariwisata di Kobar.”

(Baca Juga : Pemkab Kobar Rilis Logo Resmi Peringatan HUT ke-62 Kabupaten Kobar)

Selain itu, beliau juga mengucapkan selamat kepada juara pertama yang akan menjadi duta Kobar untuk maju mengikuti LCM B2SA Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun kepada peserta yang belum menjadi juara, beliau memberikan semangat karena bisa jadi ini bukanlah kegagalan namun hanya kesuksesan yang tertunda. Terakhir, beliau mengharapkan agar kedepannya kegiatan ini bisa terus diselenggarakan dan semua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kobar ikut terlibat. Terutama mengingat program pemerintah saat ini yang menyediakan anggaran khusus untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui PKK.

Hasil kreasi menu peserta LCM B2SA ini sendiri memang sangat menarik perhatian banyak pihak. Meski kebanyakan bahan pangan utama yang digunakan oleh peserta adalah singkong, talas dan sukun lokal, namun soal penampilan, kreativitas dan cita rasa tak perlu diragukan. TP-PKK Kecamatan Kotawaringin lama misalnya menampilkan nasi goreng pisang, TP-PKK Kecamatan Kumai menampilkan jalejo seafood dan TP-PKK Kecamatan Arut Selatan menampilkan nasi tiwul goreng sebagai salah satu menu sarapan pagi. Adapun TP-PKK Kecamatan Arut Utara menampilkan nasi jagung talas untuk makan malam. Sementara TP-PKK Pangkalan Banteng unggul dalam penilaian dewan juri salah satunya berkat menyajikan menu telor ceplok talas dan nugget ikan patin isi bayam.

“Saya harap agar pengetahuan tentang konsep B2SA ini tidak berhenti sampai disini saja ya, Tapi justru dibawa ke rumah dan diterapkan saat menyusun menu keluarga. Kalau perlu terus dikembangkan hingga bisa menjadi usaha mikro, meningkatkan ekonomi keluarga dan bahkan mendukung pariwisata Kobar, khususnya di bidang kuliner,” demikian pesan Plt Kepala DKP Kobar, Ida Pandanwangi saat mendampingi Wakil Bupati dalam kegiatan ini. Beliau juga berharap selain menerapkan konsep B2SA dalam kehidupan sehari-hari, kedepannya masyarakat akan semakin melirik kreasi olahan pangan lokal sehingga kebangkitan pangan berbasis sumberdaya lokal ini benar-benar bisa diwujudkan, termasuk di Kobar. (Sinta)