Revitalisasi Gerakan Pramuka Untuk Hadapi Industri 4.0

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-57 di Lapangan Gajahmada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Selasa (14/08/2018). (Setkab/Humas/Rahmat)

Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengatakan Gerakan Pramuka harus merevitalisasi dirinya agar terus dapat membentuk manusia-manusia Pancasila yang tangguh, tahan banting, berakhlak mulia, dan inovatif. Presiden juga mendorong Pramuka bisa berdaptasi dengan bahasa dan pengetahuan Revolusi Industri 4.0.

“Revitalisasi Gerakan Pramuka diperlukan karena tantangan yang dihadapi generasi muda sekarang sangat berbeda dengan apa yang kita hadapi di masa lalu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-57, di Lapangan Gajahmada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Selasa (14/08/2018) sore.

(Baca Juga : Pemkab Kobar Kirim 25 Kafilah Ikuti MTQ VII Korpri di Palangka Raya)

Pramuka, tegas Presiden, harus dididik bukan hanya bahasa Morse, tetapi juga bahasa dan pengetahuan digital, coding, artificial intelligence semuanya harus tahu. Ia menambahkan pengetahuan mengenai Advance robotic, internet of things juga harus tahu.

“Bahasa dan pengetahuan revolusi industri 4.0 yang sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia di dunia, kita juga harus tahu,” tutur Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, bahwa sekarang ekonomi berubah, politik juga berubah, sosial budaya juga berubah, semuanya berubah. Oleh sebab itu,  Kepala Negara meminta kepada anggota Gerakan Pramuka agar menekankan, bahwa dibalik latihan baris berbaris, latihan mendirikan tenda, latihan membuat simpul tali ada nilai-nilai unggul kedisiplinan, nilai-nilai unggul ketekunan dan akhlak yang mulia.

“Nilai-nilai unggul itu yang dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia untuk memenangkan persaingan global di masa kini dan dimasa depan. Nilai-nilai unggul yang kita butuhkan untuk membawa Indonesia menjadi bangsa akan menjadi bangsa pemenang, menjadi bangsa yang jaya,” ujar Presiden Jokowi.

Semua itu, lanjut Presiden,  harus ditanamkan oleh Gerakan Pramuka dengan cara-cara kreatif, cara-cara kekinian, cara-cara yang disenangi dan memikat perhatian generasi Y dan Generasi Z, generasi Y dan Generasi Z, yaitu generasi yang kritis, yang mau bekerja keras, yang perilaku hidupnya sudah semakin digital.

“Itulah yang harus diperhatikan oleh Gerakan Pramuka agar tetap relevan dengan kehidupan generasi muda Indonesia saat ini,” kata Presiden menekankan.

Haus Prestasi

Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada segenap anggota Gerakan Pramuka di seluruh penjuru Nusantara. Yang pertama, agar mereka ingat dan menjaga selalu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedua, teruslah menjadi generasi yang haus akan prestasi, haus akan karya di bidang apapun yang para anggota pramuka jalani karena prestasi yang diperoleh adalah kebanggaan bangsa.

Dan ketiga, jika tiba saatnya bagi generasi anggota Gerakan Pramuka untuk pemimpin bangsa ini, Presiden menitipkan masa depan Indonesia. “Bawalah bangsa kita ke masa kejayaan yang sudah lama kita nantikan,” ucap Presiden.

Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-57 itu dihadiri oleh Ibu Negara Iriana, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menkominfo Rudiantara, dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault.