Rembug KTNA Bahas Isu Kesiapan Kobar Jadi Daerah Penyangga Pangan Ibukota Baru

Kepala Dinas TPHP Kab. Kobar, Ir. Kamaludin, M.Si bersama pengurus KTNA Kabupaten Kobar terpilih Periode 2019-2024. (dtphp kobar)

MMC Kobar - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Rembug Paripurna di Aula Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) dalam rangka pemilihan pengurus baru KTNA periode 2019-2024, Kamis (12/9).

Pada Rembug KTNA kali ini, Syahrian dari KTNA Kecamatan Kumai terpilih kembali untuk yang kedua kalinya menjadi Ketua umum KTNA Kabupaten Kobar Periode Tahun 2019-2024.

(Baca Juga : Penilaian KLA, Kobar Raih Nilai Tertinggi di Kalteng)

Acara yang dihadiri oleh seluruh utusan pengurus kelompok KTNA Kecamatan, pengurus kabupaten dan Ketua Kelompok KTNA Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ini selain melaksanakan pemilihan pengurus periode 2019-2024 juga membahas beberapa isu penting, diantaranya tentang dukungan dan kesiapan Kabupaten Kobar menjadi salah satu Kabupaten dari dua Kabupaten di Provinsi Kalteng untuk menjadi daerah penyangga pangan ibukota baru di Kalimantan Timur nantinya. 

Dalam sambutannya saat membuka Rembug KTNA, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Kobar, Ir. Kamaludin, M.Si mengatakan bahwa Kabupaten Kobar harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin sebagai salah satu kabupaten potensial penyangga pangan ibukota baru di Kalimantan Timur.

“Kedepan Kabupaten Kobar akan kita programkan untuk meningkatkan produksi komoditas tanaman padi, jagung,cabe, bawang merah dan tebu. Untuk itu kita perlu pro aktif dalam bidang penyuluhan sekaligus mempersiapkan Calon Petani Calon Lokasi serta pendukungnya seperti Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani pupuk bersubsidi,” ujar Kamaludin.

Lebih lanjut Ir. Kamaludin, M.Si mengungkapkan bahwa peran KTNA sangat diperlukan oleh masyarakat petani, tanpa KTNA masyarakat tani akan kehilangan wadah/tempatnya. Rembug KTNA ini sendiri merupakan suatu wadah/forum pertemuan kelompok tani dan nelayan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi petani atau nelayan dalam pengembangan usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja serta keputusan-keputusan KTNA.

KTNA yang terdiri dari komunitas petani dan nelayan yang terpilih untuk mewakili daerahnya, yang memiliki kualifikasi dalam kemampuan di bidangnya masing-masing dan mempunyai karakter pionir dan patriotis dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di bidang agribisnis memiliki peranan penting dalam mendorong kelompok-kelompok tani untuk lebih berdaya saing serta untuk pemberdayaan petani dalam menyambut tantangan pangan dan persaingan global ke depan.  (nunik_s/dtphp)