Petani Desa Barambai Makmur Kembangkan Varietas Padi Inpari 30 Sukamandi

Penyemaian benih padi varietas Inpari 30 dari Balai Besar Penelitian Sukamandi di Desa Barambai Makmur, Senin (9/3).

MMC Kobar - Memasuki musim tanam April-September (Asep) 2020, curah hujan hampir merata diseluruh wilayah indonesia termasuk di Desa Barambai Makmur Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Di daerah dataran rendah, curah hujan yang tinggi membuat kelebihan cadangan air sehingga menyebabkan tergenangnya tanaman yang ada dilahan tersebut.

Untuk mengantisipasi permasalahan ini, Dinas TPHP melalui Penyuluh Pertanian Desa Barambai Makmur berusaha mengembangkan varietas padi Inpari 30 dari Sukamandi untuk menghadapi musim tanam Asep 2020. Pengembangan varietas ini dilaksanakan melalui kegiatan penyemaian benih yang dilakukan di areal persawahan Desa Barambai Makmur bersama petani Desa Barambai Makmur pada Senin (9/3).

(Baca Juga : Tekan Penyebaran Covid, BPBD Kobar Gencarkan Penyemprotan Desinfektan)

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mendatangkan benih padi varietas Inpari 30 dari Balai Besar Penelitian Sukamandi. Kegiatan pengembangan varietas padi ini sekaligus membantu petani mencari solusi dari permasalahan yang kerap terjadi pada musim tanam Asep dengan kondisi curah hujan tinggi sehingga produktivitas petani dapat terus ditingkatkan.

"Varietas inpari 30 Ciherang Sub 1 adalah varietas padi unggul baru yang tahan terhadap rendaman air. Kalau banjir dan terendam air tanaman ini mampu menyimpan cadangan energi selama terendam kemudian tumbuh kembali setelah air surut dan tidak mati, kalau padi varietas yang lain pasti sudah mati. Dengan varietas ini diharapkan mampu meningkatkan gairah petani dalam bercocok tanam melihat keunggulan varietas ini yang diharapkan mampu beradaptasi dengan baik di Barambai Makmur,” terang Edy Teguh, Penyuluh Pertanian Desa Barambai Makmur.

Sesuai deskripsinya, inpari 30 ciherang sub 1 cocok untuk ditanam disawah irigasi seperti di Desa Barambai Makmur yang sudah memanfaatkan irigasi guna mengairi lahan persawahan mereka. Umur tanaman padi inpari 30 hanya 111 hari setelah semai dengan potensi hasil 9 ton per hektar. Serta tekstur nasi pulen yang disukai sebagian masyarakat pada umumnya.

"Dengan berbagai keunggulan serta berdasarkan sistem irigasi yang ada diharapkan benih inpari 30 ini mampu beradaptasi dengan baik diKotawaringin," jelas Edy Teguh lagi.

Dengan digunakannya benih bersertifikat ini, diharapkan hasil yang diperoleh bisa optimal sehingga mampu mencukupi kebutuhan beras di Desa Barambai Makmur khususnya dan mampu mendukung swasembada beras di Kabupaten Kobar pada umumnya. (dtphp kobar)