Perkuat LEM di Kebun Agung, Fasilitator Gencar Lakukan Sosialisasi
- penulis Dinas Pertanian Kobar
- Senin, 06 Agustus 2018
- dibaca 762 kali
MMC Kobar - Selama 3 malam berturut turut, fasilitator Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan sosialisasi di Desa Kebun Agung Kecamatan Pangkalan Banteng. Saat dihubungi via telepon, Fasilitator LEM Kobar, Pakdhe Jono, mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memperkuat kelembagaan LEM yang sudah dibentuk pada bulan November tahun 2017.
Pakdhe Jono merupakan Fasilitator LEM Provinsi Kateng wilayah Kobar. Beliau sehari-hari bekerja sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan tinggal di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangkalan Banteng. Dari tanggal 3-6 Agustus 2018 beliau menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer dari rumahnya di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangkalan Banteng untuk menemui petani di Desa Kebun Agung. Selepas maghrib, beliau berpamitan kepada isteri tercinta mengeluarkan mobil tuanya dan menyusuri jalan berdebu tanpa penerangan listrik di sepanjang jalan logging aspek. Jam 23.00 WIB, kadang sampai jam 24.00 WIB baru pulang kembali ke rumahnya di Sidomulyo tanpa rasa takut dan tanpa memperhitungkan imbalan, “Ini kerja sosial untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
(Baca Juga : Peringati HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pemkab Kobar Gelar Renungan Suci di Makam Pahlawan Indra Pura)
Dalam tiga malam tersebut, pengurus LEM Desa Kebun Agung dibantu Pakdhe Jono menjaring 34 anggota baru. Tentu jumlah ini masih kalah jauh dengan anggota LEM di 5 desa lain di Pangkalan Banteng, akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat Pakdhe Jono untuk terus melakukan sosialisasi dan menjadikan LEM sebagai kekuatan petani dalam rangka meningkatkan daya saing desa. Hal tersebut linier dengan pernyataan Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian Agus Wahyudi pada laman facebook Direktorat Jenderal Perkebunan pada tanggal 3 Agustus 2018. Beliau menyatakan bahwa LEM merupakan konsep penguatan kelembagaan petani yang diadopsi dari Provinsi Sulawesi Tenggara. LEM telah terbukti mampu memberikan manfaat bagi anggotanya dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing desa. LEM memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Nawa Cita karena LEM membangun kapabilitas pemuda-pemuda desa untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan membangun kemandirian.
Pakdhe Jono selain melakukan sosialisasi untuk penguatan kelembagaan LEM juga melakukan sosialisasi Desa Mandiri Benih Karet yang rencananya akan segera direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng dalam tahun ini. Terakhir Pakdhe Jono berharap dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama membangun kemandirian desa melalui Lembaga Ekonomi Masyarakat yang telah ada di Kecamatan Pangkalan Banteng. (Syarif HD/DTPHP)